Pemerintah Turki Bakal Segera Beri Tahu UNESCO soal Status Baru Hagia Sophia

- 14 Juli 2020, 07:25 WIB
WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.*/AFP Photo/Ozan KOSE vi Pikiran-Rakyat.com
WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.*/AFP Photo/Ozan KOSE vi Pikiran-Rakyat.com /

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Turki akan segera memberi tahu status baru Hagia Sophia pada PBB UNESCO.

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu setelah Hagia Sophian resmi kembali menjadi masjid, Senin, 13 Juli 2020.

Baca Juga: Pamer Cincin, Aurelie Hermansyah Resmi Dilamar Atta Halilintar

Presiden Tayyip Erdogan memutyskan mengubah status konversi bangunan abad ke enam dari museum menjadi masjid pada Jumat kemarin.

Badan budaya PBB mengatakan bahwa bangunan yang berdiri di Istanbul tersebut harus segera dilaporkan statusnya ke UNESCO.

Baca Juga: Akui Ada Orang Ketiga dalam Hubungannya, Kekasih Editor Metro TV: Dia Sakit Hati Karena Dijauhi Yodi

Diketahui, UNESCO masih memasukkan Hagia Sophian ke dalam daftar Situs Warisan Dunia sebagai museum, jika diubah perlu komitmen dan kewajiban tertentu.

"Jadi, negara harus memastikan bahwa tidak ada modifikasi yang merusak nilai universal luar biasa dari sebuah situs yang terdaftar di wilayahnya.

Baca Juga: Gagal Bunuh Diri dengan Lilit Leher oleh Kabel, WNA Pelaku Eksploitasi 305 Anak Dinyatakan Meninggal

"Setiap modifikasi harus diberitahukan sebelumnya oleh negara kepada UNESCO dan ditinjau jika perlu oleh Komite Warisan Dunia," kata UNESCO.

Sementara itu, UNESCO menyampaikan keprihatinannya kepada Pemerintah Turki soal keputusan pengubahan status Hagia Sophia.

Baca Juga: Atasi Virus Corona Tak hanya dengan 3M Saja, Ahli Kesehatan Beri Kunci Utama untuk Hindari Covid-19

"Kami mendesak pemerintah Turki untuk memulai dialog sebelum keputusan diambil yang dapat merusak nilai universal situs tersebut," lanjut UNESCO.

Kekhawatiran tersebut juga dirasakan AS, Prancis, Yunani, Rusia, dan pemimpin gereja Kristen Ortodoks di mana monumen tersebut yang palung banyak dikunjungi di Turki.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x