6 Pembicaraan Penting Joe Biden dan Xi Jinping di KTT G20 Bali, Salah Satunya Bahas Taiwan

- 15 November 2022, 13:50 WIB
Berikut enam poin penting pembicaraan Joe Biden dan Xi Jinping di KTT G20 di Bali, salah satunya bahas Taiwan.*
Berikut enam poin penting pembicaraan Joe Biden dan Xi Jinping di KTT G20 di Bali, salah satunya bahas Taiwan.* / ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

PR TASIKMALAYA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya bertemu langsung dengan Presiden Cina, Xi Jinping dalam acara KTT G20 di Bali belum lama ini.

Di tengah ketegangan hubungan antara AS dan Cina, Joe Biden dan Xi Jinping akhirnya membuka komunikasi secara langsung.

Joe Biden dan Xi Jinping berdialog kurang lebih 3,5 jam di sela-sela KTT G20 di Bali, membicarakan salah satunya soal Taiwan.

Berikut ini 6 pembicaraan penting antara Joe Biden dan Xi Jinping dalam pertemuan KTT G20 di Bali.

Baca Juga: Tes Fokus: Bermata Jeli? Temukan 3 Huruf Selain E dalam 7 Detik, Asah Kecerdasan dan Ketelitian Anda!

1. Taiwan

Biden menegaskan kembali bahwa kebijakan satu Cina dan AS terkait Taiwan tidak berubah.

Hal ini senada seperti yang disampaikan Gedung Putih terkait masalah ini.

Biden dalam kesempatan itu secara eksplisit lebih kritis terhadap tekanan Cina terhadap Taiwan setelah panggilan teleponnya dengan Xi.

Baca Juga: Tes IQ: Rupanya Ada Lebih dari 1 Perbedaan pada Gambar Anak-Anak yang Rebutan Boneka Ini, di Mana?

Perwakilan Gedung Putih menyatakan bahwa Biden keberatan terhadap 'tindakan koersif dan semakin agresif Cina terhadap Taiwan'.

Menurut Biden, hal itu merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan yang lebih luas.

Xi juga secara eksplisit mengatakan soal Taiwan, menyebutnya sebagai 'garis merah pertama' yang tidak boleh dilintasi Cina dan AS.

Presiden Cina itu juga berharap AS akan mencocokkan kata-katanya dengan tindakan serta mematuhi kebijakan satu Cina.

Baca Juga: 3 Zodiak ini Akan Menemukan Cinta Sejati Hari ini, 15 November 2022! Ada Taurus

2. Komunikasi

Beijing telah menghentikan serangkaian saluran dialog formal dengan Washington, termasuk tentang perubahan iklim dan militer setelah perjalanan Ketua DPR, Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu.

Menurut pejabat AS, ini adalah sebuah langkah yang disebut 'tidak bertanggung jawab'.

Meskipun tidak ada pengumuman tentang dimulainya kembali mekanisme dialog tersebut, kedua pemimpin mengisyaratkan untuk meningkatkan komunikasi.

Baca Juga: Tes IQ: Berapa Banyak dari 6 Perbedaan yang Dapat Anda Temukan dalam Gambar? Waktu Hanya 30 Detik!

Media pemerintah Cina melaporkan bahwa Biden maupun Xi telah sepakat untuk mempertahankan komunikasi strategis dan konsultasi rutin.

Gedung Putih mengatakan bahwa Biden dan Xi setuju untuk 'memperdalam upaya konstruktif' untuk mengatasi masalah-masalah seperti perubahan iklim, kesehatan, dan ketahanan pangan.

3. Kunjungan Blinken

Menlu AS, Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Cina untuk menindaklanjuti pertemuan para pemimpin.

Baca Juga: Tes IQ: Berapa Banyak Hewan yang Anda Lihat di Gambar? Mengungkapkan Cara Anda Merubah Dunia

Deplu AS mengatakan kunjungan itu bisa terjadi pada awal tahun depan.

4. Tidak ada nuklir di Ukraina

Sekutu Barat Ukraina menuduh Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Hal ini secara tegas dibantah oleh Rusia.

Baca Juga: Kapan Drama Weak Hero Class 1 Tayang? Park Ji Hoon Siap Lawan Bullying

Cina juga telah menahan diri untuk tidak mengkritik Rusia atas invasi tersebut atau menyerukan agar menarik pasukannya.

Namun, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Biden dan Xi 'menggarisbawahi penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina'.

5. Kompetisi AS dan Cina

Mengacu pada sanksi AS terhadap perusahaan Cina, Xi mengatakan bahwa negara itu menentang politisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan serta pertukaran dalam sains dan teknologi.

Baca Juga: Penuhi Nazar, Bupati Cilacap Berjalan Kaki Sejauh 96 kilometer

Dia mengatakan memulai perang perdagangan atau teknologi, membangun tembok dan penghalang, dan mendorong untuk memisahkan dan memutuskan rantai pasokan bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar dan merusak aturan perdagangan internasional.

Biden mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan itu, tidak perlu ada kekhawatiran tentang Perang Dingin baru antara AS dan Cina.

6. Korea Utara

Mengenai Korea Utara, Biden mengatakan dia menjelaskan kepada Xi bahwa Cina memiliki kewajiban untuk memastikan Korea Utara tidak melanjutkan uji coba nuklir, meskipun sulit untuk menentukan apakah Xi memiliki pengaruh itu.

Baca Juga: Manchester United Jawab Tudingan Cristiano Ronaldo yang Telah Dikhianati

"Sulit untuk menentukan apakah Cina memiliki kapasitas atau tidak. Saya yakin Cina tidak mencari Korea Utara untuk terlibat dalam cara-cara eskalasi lebih lanjut karena saya telah menjelaskannya sejak awal dan tahun lalu juga," kata Biden pada 15 November 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Pada saat yang sama, Biden memperingatkan Xi bahwa tindakan seperti itu oleh Korea Utara akan menghasilkan peningkatan kemampuan militer AS dan sekutu di Asia Timur Laut.

"Pada dasarnya, Biden berpendapat bahwa provokasi Korea Utara datang dengan mengorbankan Cina.

"Oleh karena itu, Beijing harus menggunakan beberapa pengaruh yang dimilikinya atas Pyongyang untuk menahan mereka," kata Jacob Stokes, pakar Indo-Pasifik di Center for a New American Security.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x