Network
PR TASIKMALAYA – Setelah dua tahun dikagetkan dengan Covid-19, kini China mulai terdeteksi virus baru yang dinamakan Langya.
Diketahui, virus Langya tersebut telah ditemukan di dua provinsi bagian timur China dengan total mencapai 35 orang terinfeksi
Langya Henipavirus atau bisa disingkat dengan LayV merupakan nama asli dari virus Langya tersebut.
Kehadiran virus Langya ini berawal dari sebuah studi yang dikemas dalam laporan dengan judul "A Zoonotic Henipavirus in Febrile Patients in China”.
Baca Juga: Sinopsis Never Have I Ever Season 3, Bakal Tayang 12 Agustus 2022! Dilengkapi Link Nonton Sub Indo
Laporan penelitian itu menyebutkan bahwa henipavirus baru yang berkaitan dengan penyakit manusia yang disebabkan demam, telah diidentifikasi di China.
Sekitar 35 pasien dengan infeksi akut virus Langya di Provinsi Shandong dan Henan berdasarkan laporan studi tersebut.
Dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Indian Express. Obat serta vaksin untuk virus Langya masih belum ada untuk manusia, hingga artikel ini tayang.
Virus Langya pertama kali ditemukan di Cina timur selama pengujian pengawasan pasien yang mengalami demam bersama dengan riwayat paparan hewan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Dagu Rupanya Cerminkan Watak Utama Seseorang, Ada si Keras Kepala!
Hal Itu juga diidentifikasi dan adanya proses isolasi dari sampel usap tenggorokan oleh salah satu pasien tersebut.
Banyak peneliti memperkirakan bahwa virus Langya ini berasal dari hewan tikus. Dengan kata lain, peran tikus terhadap penyebaran Langya henipavirus sangat besar.
Gejala yang ditimbulkan dari kehadiran virus Langya antara lain adalah demam, kelelahan, batuk, mual, sakit kepala dan muntah.
Selain ada gejala lain yang dianggap serius terkait virus Langya, seperti gangguan hati, masalah ginjal, serta trombosit rendah.
Baca Juga: 15 Pemeran Variety Show Youth MT, Ada Park Seo Joon hingga Ji Chang Wook
Belum diketahui bagaimana proses penularan virus Langya ke manusia.
Maka dari itu, para peneliti terus mencari jawaban soal penularan itu secara menyeluruh.
Kehadiran virus Langya ini, mengindikasikan bahwa ancaman virus di seluruh dunia masih terus berlanjut, termasuk Covid-19 yang belum kunjung selesai.
Serta, tidak ada kabar lebih lanjut dari peneliti soal penyebaran virus Langya ke berbagai negara.***
