Network
PR TASIKMALAYA - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ditembak saat menyampaikan pidato.
Pidato Shinzo Abe tersebut diadakan di wilayah Nara, kata juru bicara pemerintah, Jumat, 8 Juli 2022.
"Mantan Perdana Menteri (Shinzo Abe ) ditembak sekitar pukul 11.30," kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno.
"Satu orang yang diyakini sebagai penembak telah ditahan. Kondisi Perdana Menteri (Shinzo Abe) saat ini belum diketahui," ujarnya.
Baca Juga: Tes Matematika: Kamu Jenius Logika? Buat Soal Hitung yang Hasilnya 36, Gunakan Hanya Angka-Angka Ini
"Apapun alasannya tindakan seperti itu tidak akan pernah ditoleransi dan kami mengutuk keras itu," kata Matsuno, Jumat, 8 Juli 2022.
Pihak berwenang telah menangkap seorang pria berusia 42 tahun yang diduga menembak Shinzo Abe.
Dikutip dari channel asia news, dia tampaknya menggunakan senjata buatan tangan.
Fuji TV mengatakan dia adalah mantan anggota tim pertahanan diri maritim.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Post Credit Scene di Thor: Love and Thunder, SPOILER!
Kantor berita Kyoto dan NHK mengatakan Shinzo Abe dalam keadaan mengalami serangan jantung saat dibawa ke Rumah Sakit. Setelah awalnya sadar dan responsif.
NHK menunjukkan Shinzo Abe saat berpidato kampanye di luar stasiun kereta api.
Kemudian suara tembakan terdengar dua kali. Setelah itu pandangan dikaburkan sebentar. Kemudian pejabat keamanan menangani seorang pria di tanah.
Shinzo Abe yang berusia 67 tahun pingsan dan mengalami pendarahan di leher, kata seorang sumber dari Partai Demokrat Liberal (PDL) yang berkuasa pada kantor berita Jiji.
Baca Juga: Tes IQ: Ada Kejanggalan di Acara Pernikahan! Kamu Jeli dan Teliti Jika Bisa Menemukannya di Gambar
TBS Television mengabarkan bahwa Shinzo Abe ditembak pada sisi kiri dadanya dan sepertinya bagian leher juga,
"Apa yang dapat kami bagikan sekarang adalah proses pemindahannya ke sini telah selesai," kata seorang pejabat di Universitas Kedokteran Nara.
Beberapa media mengabarkan, sepertinya dia ditembak dari belakang.
Jiji mengatakan pemerintah telah membentuk satuan tugas setelah insiden itu.
Baca Juga: Mari Menebak Kepribadian Seseorang Berdasarkan Warna Pakaian Sehari-harinya!
Beragam reaksi pun mulai mengalir.
"Kami semua sedih dan terkejut dengan penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe," kata Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel.
"Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya dan rakyat Jepang," tambahnya.
Penasihat khusus Perdana Menteri Fumio Kishida Gen Nakatani mengatakan kepada wartawan juga mengatakan bahwa teror atau kekerasan tidak akan pernah bisa ditoleransi.***
