AS akan Kirim Rp6,6 Triliun Bantuan Keamanan ke Ukraina dalam Paket Terbaru

- 24 Juni 2022, 10:42 WIB
Anggota layanan Ukraina berpatroli di sebuah daerah di kota Sievierodonetsk, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina, 20 Juni 2022.
Anggota layanan Ukraina berpatroli di sebuah daerah di kota Sievierodonetsk, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina, 20 Juni 2022. /REUTERS/Oleksandr Ratushniak

PR TASIKMALAYA - Amerika Serikat akan memberikan tambahan US$450 juta (atau sekitar Rp6,6 triliun) dalam bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk lebih banyak sistem roket jarak jauh.

Pasukan Moskow maju di timur Ukraina dalam upaya untuk merebut jantung industri yang dikenal sebagai Donbas, di mana Ukraina khawatir beberapa pasukannya dapat dikepung dalam gerakan menjepit Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan paket itu akan bernilai hingga US$450 juta dan termasuk empat tambahan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 18 kapal patroli pesisir dan sungai dan ribuan butir amunisi.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan US$6,1 miliar (senilai Rp89 triliun) bantuan keamanan ke Ukraina.

Baca Juga: Tes IQ: Pindahkan 1 Korek Api ini Hasilnya Bisa Jadi Angka 555, Kalau Kamu Cerdas Harusnya Bisa Menemukannya!

John Kirby, koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk komunikasi strategis, mengatakan Washington bekerja erat dengan Kyiv untuk mengidentifikasi jenis senjata mana yang paling dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam setiap paket.

"Alasan kami melakukannya seperti ini adalah agar kami tetap relevan dengan apa yang terjadi di medan perang," kata Kirby.

Sebelumnya, pada hari Kamis, 23 Juni 2022, Ukraina mengatakan telah menerima tahap pertama HIMARS, sistem senjata jarak jauh yang kuat yang diharapkan Kyiv dapat membantu membalikkan keadaan dalam pertempuran selama berbulan-bulan.

Paket terbaru datang setelah Biden pekan lalu mengumumkan suntikan senjata senilai US$1 miliar (senilai Rp14 triliun) untuk Ukraina yang mencakup sistem roket anti-kapal, roket artileri, howitzer, dan amunisi.

Baca Juga: Taliban Mengatakan Upaya Penyelamatan Gempa Afghanistan Hampir Selesai

Perang telah memasuki fase gesekan brutal dalam beberapa pekan terakhir, dengan pasukan Rusia memusatkan senjata artileri yang luar biasa di Donbas, yang diklaim Moskow atas nama separatis.

Ukraina mengatakan, mereka perlu sistem HIMARS agar lebih cocok dengan jangkauan sistem roket Rusia yang katanya banyak digunakan untuk memukul posisi Ukraina di Donbas.

Washington mengatakan telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa senjata jarak jauh itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, karena khawatir akan eskalasi konflik.

Para pejabat AS mengatakan bahwa sementara HIMARS penting bagi pasukan Ukraina, tidak ada sistem senjata tunggal yang dapat mengubah perang.

Moskow telah memperingatkan akan menyerang sasaran di Ukraina yang "belum mereka pukul" jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah