Akhirnya Kena Covid-19 Juga, Korea Utara Resmi Berstatus 'Darurat Nasional'!

- 12 Mei 2022, 14:43 WIB
Ilustrasi virus corona. Korea Utara tetapkan status 'darurat nasional' Covid-19.
Ilustrasi virus corona. Korea Utara tetapkan status 'darurat nasional' Covid-19. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR TASIKMALAYA – Jika negara-negara lain di dunia sudah mulai menurunkan status pandemi Covid-19 menjadi endemi, Korea Utara justru malah sebaliknya.

Sebab Korea Utara baru saja didatangi Covid-19 di ibu kotanya yaitu Pyongyang dan negara Kim Jong Un tersebut kini sudah berstatus ‘darurat nasional’.  

Status ‘darurat nasional’ ini langsung ditetapkan sendiri oleh Kim Jong Un gegara kasus pertama Covid-19 yang mengunjungi Korea Utara adalah jenis yan paling mudah menular yaitu omicron.

Korean Central News Agency mengkonfirmasi kebenaran berita ini dengan menyebutkan bahwa tes sudah dilakukan kepada sejumlah orang di Pyongyang dan hasilnya mereka positif omicron.

Baca Juga: 7 Alasan Introvert Lebih Disukai daripada Ekstrovert, Salah Satunya Teman Setia

Tentu saja berita Korea Utara yang baru terkena Covid-19 ini berhasil membuat heboh dunia lantaran sebelumnya negara komunis ini mengaku selalu bersih.

Pengakuan ini selalu diragukan kebenarannya oleh para ahli dari seluruh dunia.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, begitu kasus Covid-19 pertama ditemukan, rapat darurat pun langsung digelar.

Rapat itu dipimpin oleh sang pemimpin negara yaitu Kim Jong Un dan dihadiri oleh para anggota partai berkuasa, Politburo.

Baca Juga: Siapa Saja Anggota The Nation's Group Girls' Generation yang Berkencan? Simak Detailnya di Sini!

Agenda rapat tak lain untuk membahas langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar omicron tidak makin menyebar di negara komunis tersebut.

Adapun langkah pencegahan yang disetujui yaitu dengan mengeliminasi langsung sumber virus secepat mungkin.

“Negara memasuki masa darurat nasional ketika pasukan karantina sudah berhasil menjaga perbatasan tetap aman selama dua tahun tiga bulan sejak bulan Februari 2020,” jelas kantor berita nasional Korea Utara.

Selama dua tahun tiga bulan, Korea Utara memang sudah menutup perbatasannya untuk hampir segala jenis aktivitas perdagangan hingga kunjungan turis mancanegara.

Baca Juga: 5 Kesulitan Introvert Dibandingkan Ekstrovert di Tempat Kerja, Salah Satunya Sering Memakai Ponsel

Langkah pengamanan diri dari Covid-19 ini dinilai kelewat ekstrim lantaran malah mengakibatkan rakyat mati kelaparan.

Salah satu dosen dari Harvard Medical School, Kee Park, yang sempat bekerja di Korea Utara, menilai langkah pengamanan yang diambil Kim Jong Un memang efektif tetapi tidak bisa diterapkan untuk waktu yang lama.

Sebab meski selamat dari pandemi, langkah itu justru akan menimbulkan kerugian baru tak terhindari bagi rakyat kecil seperti wabah kelaparan, meningkatnya angkat kemiskinan, hingga penurunan kualitas pelayanan kesehatan.

Per Januari 2022, pemimpin Kim mulai membuka sebagian jalur perdagangan ke Sinuiju serta Dandong, Tiongkok.

Baca Juga: Kekuatan Ms Marvel Diubah di MCU, Pihak Marvel: Orang-orang Kesal

Akan tetapi per bulan Maret, perdagangan dari Dandong dihentikan pemerintah Tiongkok lantaran kembali mewabahnya Covid-19 di daerah tersebut.

Negara Kim Jong Un yang sedari awal memang sudah lemah di bidang pelayanan kesehatan ditambah terisolasi secara politik pun menyebabkan Covid-19 tak lagi bisa dihindari negaranya.

Sementara itu, meski sudah mengkonfirmasi diri terkena Covid-19 varian omicron, Korea Utara masih bersikeras menolak bantuan vaksin dari COVAX gegara tak bisa menyetujui perjanjian internasional di baliknya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x