Hal tersebut menepis adanya laporan media yang menuduh melibatkan warga yang wajib militer dan taruna dalam operasi di Ukraina.
Media mengabarkan bahwa Organisasi independen Rusia yang membantu orang tua yang putra ya melakukan wajib militer mengambil bagian dalam operasi.
Hal tersebut dilakukan untuk menandatangani dokumen sebelum melintasi perbatasan.
Dikutip PikiranRakyat-Taiskmalaya.com dari Al Jazeera, sebanyak 2.870 tentara Ukraina dilaporkan telah tewas dengan 3.700 lainnya luka-luka.
Baca Juga: Kate Middleton Didesak Pakar Kerajaan untuk Berhenti Berusaha Jadi Putri Diana
Selain itu, sebanyak 572 tentara telah ditangkap oleh Rusia.
Pejabat Ukraina belum mengomentari terkait klaim tersebut dan tidak bisa segera di verifikasi.
Menurut Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil tewas,
Namun jumlah tewasnya warga sipil tersebut tidak mungkin untuk memverifikasi klaim tersebut.
Baca Juga: Dukung Jokowi di 2014 dan 2019, Ernest Prakasa: Tapi untuk Periode 3, Maaf Nggak Dulu