Baca Juga: Gelar Rapid Test untuk 1.500 Orang, Pemkab Tasikmalaya Gerak Cepat Tangani yang Hasilnya Reaktif
Profesor Francois Balloux, penulis utama dari UCL Genetics Institute, mengatakan bahwa semua virus bermutasi secara alami.
“Mutasi pada diri mereka sendiri bukanlah hal yang buruk dan tidak ada yang menyarankan Sars-Cov-2 bermutasi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diharapkan.
"Sejauh ini kita tidak bisa mengatakan apakah Sars-Cov-2 menjadi lebih atau kurang mematikan dan menular," ujarnya.
Baca Juga: Dirilis Tim Kesehatan Boston, Hasil CT Scan Paru-paru Anak yang Terinfeksi Corona Ternyata Gelap
Namun dia menambahkan, tantangan utama untuk mengalahkan virus adalah bahwa vaksin atau obat mungkin tidak lagi efektif jika virus telah bermutasi.
“Jika kita memfokuskan upaya kita pada bagian-bagian dari virus yang kecil kemungkinannya untuk bermutasi, kita memiliki peluang yang lebih baik untuk mengembangkan obat yang akan efektif dalam jangka panjang," ujar Balloux.***