Penyakit pernapasan serupa lainnya adalah SARS dan MERS, keduanya terkait virus corona, H1N1 atau jenis flu, dan EVALI kondisi yang baru ditemukan terkait dengan vaping.
Baca Juga: Akui Bosan untuk Melawak, Andre Taulany: Kita Manusia Bisa Juga Punya Perasaan Jenuh
Sedangkan, SARS-CoV-2 virus yang menyebabkan corona, terbukti pengaruhnya terhadap kesehatan terbatas, terutama untuk anak-anak.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyarankan hanya 1,7 persen dari kasus virus corona yang didiagnosis berada di bawah 18 tahun.
Dr Foust dan rekan mengumpulkan lima studi dan mencatat perubahan yang paling jelas di paru-paru anak-anak, hal itu diterbitkan dalam American Journal of Roentgenology.
Baca Juga: Lakukan Aksi dengan Modus Jual Daging Sapi, Penjual Daging Babi di Bandung Berhasil Ditangkap Polisi
Sedangkan studi yang merujuk pada data corona Wuhan, Tiongkok, mengamati setidaknya 20 pasien rumah sakit anak dengan Covid-19 antara usia satu hari dan 14 tahun.
Semua pasien memiliki lesi (sebagian jaringan yang telah rusak atau berubah secara tidak normal, red.) di dinding paru-paru.
Setengahnya memiliki lesi bilateral di paru-paru, artinya di kedua sisi. Sementara 30 persen memiliki lesi hanya pada satu paru.
Baca Juga: Puluhan Jemaah Terpapar Covid-19 Usai Salat Jumat, Polisi Turun Tangan untuk Evakuasi