Gara-gara Tesis Ditolak hingga Telat Wisuda, Seorang Mahasiswi Universitas Ternama Tewas Bunuh Diri

- 11 Mei 2020, 13:56 WIB
ILUSTRASI bunuh diri dengan gantung diri.*
ILUSTRASI bunuh diri dengan gantung diri.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswi dari perguruan tinggi ternama di Beijing memutuskan bunuh diri, ketika tesis yang menjadi prasyarat kelulusannya ditolak oleh dosen pembimbing.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, berita kematian seorang mahasiswi jurusan Seni Animasi dan Digital pertama kali diketahui dari siaran duka cita yang ditayangkan Universitas Komunikasi China (CUC).

Pihak manajemen perguruan tinggi berjanji akan menindaklanjuti aduan keluarga terkait keluhan korban beberapa waktu lalu, yang menyebut ditolak dosen saat mengajukan tesis.

Baca Juga: Soroti Penanganan Trump Soal Pandemi, Obama: Semrawut! Respons Krisis Global Ini Sangat Kurang

"Kami akan mengumpulkan informasi dengan teliti untuk penyelidikan kasus ini terkait laporan keluarga korban dan untuk menanggapi keprihatinan publik," bunyi unggahan pihak CUC di akun Weibo, pada Minggu, 10 Mei 2020 kemarin.

Mahasiswi yang belakangan diketahui namanya, Huang meninggal dunia pada Jumat, 1 Mei 2020 lalu, setelah memeriksakan diri ke dokter atas dugaan psikosi sehari sebelumnya.

Gejala itu dialami korban karena sikap tidak mengenakkan dari pembimbing tesisnya, demikian diunggah seorang netizen di Weibo yang mengaku sebagai adik perempuan korban.

Baca Juga: Calon Bupati Tasik Salurkan 5.000 Paket ke Guru Ngaji dan Kiai, Sebut Mereka Tak Tersentuh Bantuan

Dalam unggahan tersebut, juga disebutkan bahwa pihak kampus tidak akan meluluskan mahasiswanya jika tidak mengikuti ujian tesis, sebagai bentuk pengakuan dari profesor lain.

Sementara itu, keluarga Huang dalam unggahan sebelumnya mengungkapkan, persoalan bermula saat dosen pembimbing bermarga Xue tidak menyetujui topik yang diajukan korban dan menolak menandatangani proposal.

Namun, Huang berhasil mendapatkan tanda tangan dari profesor lain usai menyelesaikan tesisnya.

Baca Juga: Sempat Menurun Drastis, Kasus Covid-19 di Korsel Melonjak akibat Klaster Kelab Malam

Lantas, Xue menyarankan Huang merevisi tesisnya tanpa diperiksa terlebih dahulu. Disebutkan Xue malah menandatangni versi revisi sebagai syarat pra ujian.

Pernyataan mengejutkan lain datang dari seseorang yang mengaku adik kandung Huang, ia menyebut bahwa Xue tak menghubungi pihak keluarga sejak saat itu, sekalipun ucapan duka cita.

Seiring dengan pengungkapan kasus tersebut, fakta baru menyeruak ke publik ketika dua mahasiswa yang mengaku disupervisi Xue juga tertinggal wisuda tahun ini.

Baca Juga: Baznas Kota Tasikmalaya Tetapkan Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 1441 H, Catat Nominalnya

Tragedi tersebut menimbulkan perdebatan di berbagai lini masa media sosial Tiongkok.

Beberapa netizen menyoroti perilaku sang dosen pembimbing. Terlebih ketika ada beberapa profesor yang dilaporkan mengeksploitasi para mahasiswanya.

Seperti proyek penelitian yang tidak relevan dengan disiplin ilmu para mahasiswanya itu, bahkan ada yang mengomentari beberapa profesor bersikap angkuh, demikian dilaporkan Global Times.

 Baca Juga: Ungkap Corona Pertama Kali, Dokter di Wuhan akan Dijadikan Nama Jalan Depan Kedubes Tiongkok di AS

"Kau mungkin menemukan orang jahat dalam hidupmu yang tidak sepadan dengan jalan hidupmu, beristirahatlah dengan tenang dan berharap kau dapat bertemu orang-orang yang lebih baik di dunia lain," komentar seorang netizen.

CUC merupakan kampus ternama di bidang komunikasi di Tiongkok.

Kampus tersebut banyak mencetak pekerja media di Tiongkok, bahkan tidak jarang menjadi tempat pendidikan dan pelatihan para jurnalis asing.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x