Namun, ketika ditanya tentang laporan itu pada briefing reguler di Seoul pada Rabu, seorang juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan tidak pantas untuk berkomentar.
Negosiasi yang bertujuan membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara terhenti setelah pertemuan tingkat kerja dengan Amerika Serikat runtuh tahun lalu.
Baca Juga: Mobil Aksi Prank Bantuan Isi Sampah Berhasil Diamankan, Pelaku Masih Diburu Polisi
Pada 2018, Korea Utara mengatakan menutup situs uji coba nuklir Punggye-ri, dan tahun lalu pihaknya menawarkan untuk membongkar kompleks nuklirnya di Yongbyon.
Penutupan tersebut dilakukan dengan imbalan pencabutan lima resolusi utama PBB selama pertemuan puncak yang gagal antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Vietnam.
Tetapi para ahli dan pejabat AS mengatakan dengan tidak adanya kesepakatan denuklirisasi, Korea Utara terus memperluas gudang senjata nuklir dan rudal balistiknya.
Baca Juga: Ahli IT Dunia Sebut Anak-anak Lebih Sering Online Saat Pandemi, Berikut Penjelasannya
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara juga memperingatkan akan memikirkan kembali moratorium yang diberlakukan sendiri atas uji coba senjata nuklir dan peluncuran ICBM.
Terletak di sudut barat daya Bandara Internasional Pyongyang - sekitar 17 km (10 mil) barat laut ibukota Korea Utara - fasilitas Sil-li mencakup sekitar 442.300 meter persegi (4,76 juta kaki persegi), menurut CSIS.
"Sebuah bangunan teluk tinggi di dalam fasilitas itu cukup besar untuk menampung rudal balistik antarbenua Hwasong-15 yang ditinggikan dan, oleh karena itu, keseluruhan varian rudal balistik Korea Utara yang diketahui.