Parlemen Sebut Benar-benar Mengerikan, Corona di Inggris Bakal Jadi yang Terburuk di Eropa

- 30 April 2020, 14:00 WIB
Labour leader Sir Keir Starmer speaks in the House of Commons today
Labour leader Sir Keir Starmer speaks in the House of Commons today //*Image AP

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan Inggris menyatakan bahwa virus corona memiliki bahaya kematian tinggi seperti virus yang pernah menyerang Inggris beberapa tahun silam, Ebola.

Kekhawatiran muncul ketika angka kasus kematian dan terinfeksi di Inggris tiba-tiba mengalami lonjakan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Mirror, Ketua Partai Buruh, Sir Keir Starmer menyebut, korban tewas akibat virus corona di Inggris 'benar-benar mengerikan', per Kamis, 30 April 2020 tercatat 26.097 orang.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Gadis Garut Pingsan karena Mengidap Corona, Ternyata Putus Cinta

Sir khawatir Inggris akan menjadi yang terburuk di Eropa karena pandemi virus corona, sedangkan pemeriksaan terkait penyebab angka kematian yang melambung tinggi tengah diteliti ilmuwan.

Kemungkinan besar penyebab lonjakan yang begitu signifikan itu terjadi akibat pasien isolasi mandiri dirumah dirujuk ke rumah sakit, keadaan menjadi parah dan korban berjatuhan satu persatu.

"Kita kini berada diurutan kedua jumlah kematian terbesar di Eropa, setelah sebelumnya ditempati Italia dengan total kematian 27,682, sedangkan AS melaporkan 61,669 kematian," ujar Starmer.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Delapan Daerah di Jawa Barat Tunda Pilkada Serentak 2020

Peningkatan jumlah terinfeksi sepekan terakhir ini diketahui karena banyaknya warga yang tak patuh, mereka sengaja melanggar aturan penguncian wilayah.

Padahal pemerintah sering mengingatkan bahwa virus corona sama berbahayanya dengan virus ebola, yang merusak Afrika Barat dari 2014 hingga 2016.

Pada rapat besar di Downing Street, Sekretaris Pertama Dominic Raab mengatakan, ada 3.811 kematian dari 2 Maret hingga 28 April di luar rumah sakit, sedangka 765 kematian tambahan di rumah sakit dalam 24 jam.

Baca Juga: Masih Tak Peduli Larangan Mudik, Para Pemudik dari Zona Merah ke Ciamis Capai Puluhan Ribu

"Mulai hari ini, kami pindah ke sistem pelaporan harian yang ditingkatkan sehingga kematian di semua pengaturan dimasukkan, di mana individu tersebut dinyatakan positif menggunakan Covid-19," ujarnya.

Profesor Kesehatan Masyarakat Inggris Yvonne Doyle mengatakan, akan memberikan warga Inggris gambaran kematian yang lebih lengkap dan menginformasikan pendekatan pemerintah.

Perdana Menteri Mr Starmer mengatakan, enam minggu yang lalu, Kepala Penasihat Ilmiah menunjukkan kepada pemerintah untuk menjaga kematian di bawah 20.000.

Baca Juga: Cegah Kerumunan Saat Ngabuburit, Sejumlah Ruas Jalan di Singaparna Ditutup Sementara

Tetapi kini, Inggri telah jauh diatas itu melebihi Spanyol dan Jerman yang lebih dulu menempati posisi teratas didunia, kemungkina besar ini sebuah sinyal bahwa Inggris memiliki potensi tingkat terburuk di Eropa.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah