Diduga Terlalu Pro Tiongkok, Trump Ancam Potong Dana Covid-19 dari AS untuk WHO

- 8 April 2020, 13:20 WIB
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /Youtube/AFP News Agency

PIKIRAN RAKYAT- Terkait dengan semakin meningkatnya jumlah terinfeksi dan kematian akibat virus corona di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengancam akan memotong dana yang digelontorkan AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, Trump menilai WHO terlalu condong ke Tiongkok dan tidak memerhatikan kondisi AS selama pandemi virus corona hingga akhirnya ia mengancam akan melakukan pemotongan dana, pada Rabu, 8 April 2020.

Sebagai pemegang kendali yang kuat atas pendanaan AS untuk WHO, Trump dengan tegas menyebut akan mulai menahan dana pada pekan ini guna penanganan virus corona.

Baca Juga: Peneliti Sebut Masker Bisa Tangkal Covid-19 yang Ditularkan Lewat Air Liur saat Berbicara

Tak hanya itu, Trump juga mengatakan kepada publik saat jumpa pers bahwa Amerika Serikat merupakan sumber utama pendanaan badan milik PBB itu.

"Kami akan menahan uang dihabiskan untuk WHO," ujar Trump dikutip dari AFP.

Namun, Trump tidak merincikan terkait berapa banyak uang yang akan dipotong untuk WHO, ia juga masih mempertimbangkan hal ini dengan melihat kinerja Badan Kesehatan Dunia ini kedepannya.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Positif, Hasil Swab Test Pelatih Timnas Indonesia Negatif Covid-19

"Saya tidak mengatakan saya akan melakukannya. Tapi kami akan melihat kemungkinan untuk mengakhiri pendanaan," ungkap Trump.

Sebelumnya, Trump menyampaikan kritik tajam terhadap WHO lewat akun Twitter pribadinya yang menuding lembaga itu terlalu fokus kepada Tiongkok dan mengeluarkan nasihat yang keliru selama wabah virus Covid-19.

"WHO benar-benar gagal," tulis Trump lewat unggahan di Twitter, pada Selasa 7 Maret 2020
seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Brasil Tuduh Tiongkok Ambil Keuntungan dari Pandemi Covid-19 untuk Kuasai Dunia

"Untuk beberapa alasan, meskipun sebagian besar didanai oleh AS, (WHO) sangat China-sentris.

"Kami akan memerhatikan isu ini. Untungnya saya menolak saran mereka membuka perbatasan kami ke China sejak awal. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang keliru seperti itu?," ucapnya.

Trump juga telah menyatakan keraguannya atas keakuratan statistik Tiongkok terkait jumlah kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Semakin Cantik dan Anggun, Berikut Deretan Artis yang Mantap Mengenakan Hijab

Sementara itu, dilansir laman independet World Meters, Amerika Serikat masih menempati urutan pertama dengan jumlah terinfeksi paling banyak di dunia sekitar 395.227 dari 209 negara yang masuk dalam daftar.

Sedangkan Tiongkok, yang merupakan negara pertama ditemukannya virus corona, bahkan hingga saat ini sudah melepaskan kebijakan lockdwon karena angka terinfeksi tidak terjadi disana.

Dikabarkan, Tiongkok hanya menyumbang sebanyak 81.740 jumlah terinfeksi dan membawannya menempati urutan ke enam di dunia.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan, Arab Saudi Benarkan Prediksi Lonjakan Covid-19 Bisa Capai 200.000 Jiwa

Wacana ancaman Trump untuk memotong bahkan penghentikan pendanaan untuk virus corona ini akan berdampak besar pada penanganan Covid-19 secara global.

Bahkan, krisis WHO akibat pemotongan dana tersebut, akan mengakibatkan penurunan kinerja WHO dalam beberapa aspek penanganan wabah ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AFP World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x