Bagian utama dari kue pernikahan yang dipajang di aula Istana Buckingham itu adalah bolu buah yang dibuat dari berbagai buah-buahan kering dari Australia yang dicampur dengan rum dan brandy dari Afrika Selatan.
Tak melupakan sumbangan dari Asosiasi Pramuka Gadis Australia, pasangan yang baru saja menikah selepas Perang Dunia II tersebut kemudian mengirimkan kembali kue pernikahan mereka ke Negeri Kangguru.
Tujuannya yaitu agar seluruh anggota Asosiasi Pramuka Gadis Australia bisa mencicipi kue pernikahan dari pernikahan negeri dongeng yang dianggap penyemangat warga selepas Perang Dunia II.
Meski sebagian potongan kue sudah dikirim ke Negeri Kangguru, nyatanya masih ada sebanyak dua ribu potong lainnya yang bisa dibagikan di antara para tamu undangan.
Serta ratusan lainnya diserahkan ke badan serta organisasi amal yang dilengkapi dengan surat tulisan tangan Putri Elizabeth dan Pangeran Philip.
Menariknya, ada sisa dua potong terakhir dari kue pernikahan 10 ribu mil tersebut.
Salah satunya diberikan kepada pramuka gadis di Nigeria dan satunya lagi disimpan di istana hingga acara pembaptisan Pangeran Charles, anak sulung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, sebagaimana sudah diatur oleh tradisi Kerajaan Inggris.***