Kemudian koleksi prangko yang dimiliki Pangeran Alfred dijual kepada kakak lelakinya, Raja Edward VII.
Dari tangan Raja Edward VII koleksi prangko kemudian berpindah ke tangan anak lelaki yang jadi penerusnya di kemudian hari yaitu Raja George V, untuk selanjutnya berlanjut ke Raja George VI dan akhirnya berlabuh di tangan Ratu Elizabeth II.
Berdasarkan laporan laman My London, prangko pertama kali masuk serta beredar di Inggris di tanggal 6 Mei 1840, bertepatan dengan masa-masa awal pemerintahan Ratu Victoria.
Baca Juga: Link Live Streaming Persela vs Persija Malam Ini Pukul 19.00 WIB
Dari kelima filateli yang merupakan anggota keluarga Kerajaan Inggris, disebutkan bahwa Raja George V adalah sosok yang paling telaten dalam merawat serta mewariskan koleksi prangko yang sudah ada sejak era pemerintahan Ratu Victoria.
Dedikasi ini mengantarkan Raja George V saat masih berstatus Pangeran serta Adipati York untuk menjabat wakil presiden dari asosiasi filateli London bernama Royal Philatelic Society of London pada tahun 1893.
Sewaktu menikahi Putri Mary dari Teck, hadiah perkawinan yang diterimanya dari sesama anggota Royal Philatelic Society of London yaitu album berisi 1.500 prangko.
Baca Juga: Prediksi PSG vs Brest di Liga Prancis, 16 Januari 2022, Les Parisiens Harus Tampil Lebih Baik Lagi
Kegemaran sang Pangeran terhadap aktivitas mengoleksi prangko bahkan sempat membuatnya disebut bodoh oleh salah seorang pelayan istana.
Tepatnya pada tahun 1904, ada seorang pelayan yang menanyai si Pangeran soal apakah dirinya melihat ada orang bodoh yang membeli selembar prangko seharga 1.450 Pound sterling (sekitar Rp28 juta).