Menjadi Mitra Dagang Terbesar Australia, Tiongkok Minta Negara tersebut Cabut Larangan Kedatangan Warga Tiongkok

- 17 Februari 2020, 14:58 WIB
Ilustrasi penyebaran Virus Corona.
Ilustrasi penyebaran Virus Corona. /Pixabay//- pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Penyebaran wabah virus corona memang masih bertambah di daratan Tiongkok, tetapi Duta Besar Tiongkok untuk Australia meminta Pemerintah Australia mencabut larangan kedatangan warga negara asing dari daratan Tiongkok pada Senin, 17 Februari 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters bahwa permintaan Tiongkok untuk Australia meninjau kembali kebijakan larangan kedatangan warga Tiongkok terkait dengan ekonomi Australia yang cukup dipengaruhi Tiongkok

Sejak 1 Februari lalu, Pemerintah Australia memang sudah mencegah siapa pun yang berangkat dari daratan Tiongkok, kecuali warga negara dan penduduk tetap. Aturan ini dikarenakan perlunya upaya menghentikan penyebaran virus corona  tersebut.

Baca Juga: Walau Ditolak Salah Satu Warganya, Amerika Resmi Pulangkan Warga AS di Kapal Pesiar Diamond Princess

“Jumlah kasus di Australia tetap stabil pada angka 15 dan pembatasan harus dikurangi, sehingga Pemerintah Canberra harus meninjau kembali kebijakan sebelum 22 Februari.

“Kami telah menyatakan keinginan dan harapan kuat bahwa pemerintah Australia harus meninjau aturan mereka dan mengambil pendekatan yang seimbang dan menghilangkan batasan-batasan yang keras itu. Setidaknya mereka harus menenangkan mereka,” Duta Besar Tiongkok untuk Australia.

Sementara itu, jumlah infeksi baru yang dilaporkan di Provinsi Hubei, Tiongkok telah naik kembali pada hari Senin, 17 Februari 2020.

Meski dua hari sebelumnya mengalami  penurunan karena Pemerintah Tiongkok memberlakukan pembatasan baru yang ketat pada gerakan untuk mencegah penyebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1.700 orang.

Baca Juga: Pasca Revitalisasi, Kawasan Religi Banten Lama Tingkatkan Pengunjung dan Adakan Pameran Artefak Rasulullah

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Canberra akan dipandu saran dari para ahli medis setempat untuk meninjau kembali kebijakan, meskipun tekanan pada ekonomi Australia semakin meningkat.

Tiongkok sendiri merupakan mitra dagang terbesar Australia yang telah mengirimkan lebih dari 1 juta wisatawan dan pelajar di sana setiap tahun.

Hal ini didukung oleh data dari Bank Sentral Australia bahwa wabah virus corona itu dapat mengurangi 0,2 poin persentase pertumbuhan ekonomi Australia pada kuartal pertama tahun ini.

Di sisi lain, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan lebih dari 200 orang Australia dikarantina dalam sebuah pusat penahanan imigrasi di Pulau Christmas dekat Samudera Hindia selama dua minggu mendatang.

Baca Juga: Perumahan Baru Bersubsidi Diubah jadi Pusat Karantina Virus Corona, Ratusan Warga Hong Kong Lakukan Unjuk Rasa

“Mereka harus pergi ke masa karantina selama 14 hari adalah ketidaknyamanan. Tetapi mereka mengerti alasannya. Mereka mengambil itu dengan itikad baik dan saya yakin mereka tak sabar untuk pulang," tutur Morrison.

Morrison mengatakan pusat penahanan tidak akan siap menampung siapa pun yang dipulangkan dari kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang.

Untuk itu, Morrison akan bertemu dengan Komite Keamanan Nasional Australia untuk membahas rencana alternatif bagi hampir 200 warga Australia tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x