Dalam satu video Facebook yang sudah dihapus menerangkan bahwa penyerang itu mengenakan helm tentara dan difilmkan dari jip terbuka mengatakan, "Saya lelah ... saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbol pemicu kejadian dengan tangannya.
Baca Juga: Soal Hari Pers Nasional, Pewarta Harus Sampaikan Fakta Bukan Membawa Petaka
Menurut seorang wakil dari Facebook mengatakan, merek telah menghapus akun penembak tersebut dari layanan dan menghapus segala konten yang melanggar, termasuk unggah terkait serangan tersebut.
Seorang saksi mata yang berada di dalam mal sebelum serangan itu mengatakan bahwa pusat perbelanjaan penuh dengan pembeli pada akhir pekan yang panjang.
"Ada banyak orang di mall hari ini. Aku sangat terkejut ketika tahu karena aku baru saja meninggalkan mal tidak lama sebelumnya," kata seorang warga berusia 32 tahun yang meminta namanya tidak disebutkan.
Baca Juga: Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Garut Targetkan Bangun 60 Desa Wisata
Saat kejadian itu berlangsung, lampu jalan di bawah pusat perbelanjaan segera dimatikan, disusul dengan unit tentara dan polisi menutup pusat perbelanjaan di Terminal 21.
Sementara, pria bersenjata yang sudah menewaskan belasan orang tersebut memilih bersembunyi di dalam Terminal 21.
Kota Korat sendiri dikenal sebagai rumah bagi salah satu barak terbesar Thailand. Sedangkan Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata api tertinggi di dunia.