Network
PR TASIKMALAYA - Pangeran William mulai menjadi trending di media sosial setelah ia diklaim mendapatkan perlakuan protektif dari salah satu awak media di Inggris.
Perlakuan protektif tersebut muncul atas dugaan perselingkuhan Pangeran William dengan Rose Hanbury.
Alex Tiffin selaku jurnalis independen Inggris mengaku lebih menyukai sebagian media yang hanya menyebutkan nama Pangeran William terkait dugaan tersebut.
Menurut Alex Tiffin, beberapa media berita di Inggris telah memiliki bukti perselingkuhan dan komentar tentang Pangeran William.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Akan Dibuka, 5 Hal Ini Bisa Membantu agar Lolos Seleksi
Bahkan, sebagian di antaranya telah membicarakan tentang hal tersebut di situs berita sebelum ancaman hukum menghapusnya.
“Seorang bangsawan seharusnya tidak diberikan perlindungan ekstra dari pengawasan daripada figur publik lainnya,” ujar Alex Tiffin.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pedestrian TV pada 31 Desember 2021, Alex Tiffin menegaskan bahwa wartawan seharusnya melaporkan berita, bukan untuk menangani berita.
Sejak munculnya dugaan perselingkuhan tersebut, akun Twitter mulai dibanjiri komentar dari para warganet.
Baca Juga: Kalimat Selamat Tahun Baru 2022 dalam Bahasa Inggris dan Artinya: 365 Hari Kesenangan
Komentar tersebut berupa kritikan atas perlindungan media terhadap Pangeran William.
Secara kronologis, rumor perselingkuhan Pangeran William mulai muncul pertama kalinya pada tahun 2019.
Pangeran William diklaim telah berselingkuh ketika Kate Middleton tengah mengandung anak ketiganya.
Terkait dengan klaim tersebut, Pangeran William langsung membantahnya dan mulai menyeret salah satu media ke jalur hukum.
Baca Juga: Sejarah Baru! Wanita Ini Jadi Pembawa Berita Pertama dengan Tato Dagu Maori
Pangeran William pun mengancam akan menuntut media berita lain yang telah memberitakan klaim ‘palsu’ tersebut.***
