Sepelekan Corona, Juara Dunia Kickboxing Anti-Vaksin Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Covid

- 27 Desember 2021, 19:46 WIB
Atlet Kickboxing, Frederic Sinistra, saat menjalani perawatan medis.
Atlet Kickboxing, Frederic Sinistra, saat menjalani perawatan medis. /Facebook/Fred Sinistra

PR TASIKMALAYA - Seorang juara kickboxing yang anti terhadap vaksin telah meninggal setelah ia menolak untuk menerima bahwa Covid-19 itu berbahaya.

Pria bernama Frederic Sinistra (41) itu bahkan mencoba untuk merawat dirinya sendiri di rumah setelah terkena Covid-19.

Dia keluar dari rumah sakit di Liege, Belgia, setelah menyangkal telah terinfeksi Covid-19 yang digambarkan sebagai "virus kecil".

Juara dunia kickboxing tiga kali itu kemudian meninggal dunia dengan komplikasi yang berkaitan dengan Covid-19 di kota kecil Ciney, Belgia, hanya beberapa minggu kemudian.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Burung Apa yang Mewakili Bulan Kelahiranmu? Jawabannya Ungkap Sifat Aslimu

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror, pria berusia 41 tahun, yang dikenal sebagai 'Undertaker', mengatakan kepada pengikutnya di media sosial bahwa dia akan mengobati gejalanya sendiri, menurut laporan.

Postingan yang dibagikan ke halaman Facebook Sinistra menunjukkan juara kickboxing berbaring di tempat tidur di bangsal perawatan intensif dengan tabung oksigen di hidungnya.

Namun, Sinistra juga memposting video ke Facebook-nya di mana ia tampaknya mengalami kesulitan saat bernapas.

Dalam unggahan lain ia menyebut Covid-19 sebagai "virus kecil" dan menyuarakan penentangan terhadap langkah-langkah pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Hersubeno Arief Perkirakan Lonjakan Covid-19 Usai Natal dan Tahun Baru, Rocky Gerung: Pemerintah Tidak Punya…

Laporan lokal menunjukkan dia hanya masuk rumah sakit setelah dipaksa melakukannya oleh pelatihnya, Osman Yigin.

Berbicara kepada outlet berita Belgia SudInfo, Yigin mengklaim bahwa dia telah berbicara kepada Sinistra mengenai rumah sakit.

Yigin juga mengatakan bahwa ia tidak akan melatih sang juara dunia tiga kali itu kecuali dia pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Atlet Belgia masih aktif online sampai hanya beberapa hari sebelum kematiannya.

Baca Juga: Delmicron Ramai Dibicarakan, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI: Cuma Istilah

Rekan Sinistra kemudian mengumumkan kematian sang juara pada 16 Desember.

Sinistra juga sebelumnya menyebut Covid-19 sebagai "la grippe des cheveux", yang berarti flu rambut dan mengkritik langkah-langkah seperti mengenakan masker dan izin vaksin.

Menurut data terbaru, Belgia mencatat rata-rata 7.011 kasus Covid-19 selama tujuh hari terakhir.

Itu menyebabkan sekitar 150 penerimaan harian ke rumah sakit dan rata-rata 35 kematian setiap hari.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah