Network
PR TASIKMALAYA - Pejabat pada Badan Intelijen AS (Amerika Serikat) secara diam-diam diduga setuju untuk membantu pasokan senjata serta melatih pasukan Ukraina tentang cara berperang gerilya.
Hal ini dilakukan AS dalam upayanya menyerang balik pasukan Rusia jika mereka melancarkan serangan ke Ukraina.
Serangan dari pasukan Ukraina ini dilakukan jika tentara Rusia maju melintasi garis depan.
Pada minggu ini, CIA dan Badan Intelijen Pertahanan AS menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk menghalangi kemajuan Rusia.
Baca Juga: Setelah Spider-Man: No Way Home, Peluang Kemunculan Miles Morales di MCU Begitu Besar
Rusia kini diyakini telah membangun sekitar 175.000 tentara di belakang garis depan 250 mil, melalui Donetsk dan Luhansk yang diperebutkan di Timur.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Mirror, persiapan invasi ini diduga tinggal menunggu perintah dari Presiden Vladimir Putin.
Setiap harinya, Ukraina dan tentara Rusia tidak henti-hentinya meluncurkan peluru mortir, dan artileri oleh penembak jitu.
Baca Juga: Davina Veronica Sorot Crazy Rich yang Bangun Kebun Binatang, Sindir Raffi Ahmad dan Nagita Slavina?
