Network
Komite Aliansi Bantuan, sebuah kelompok migran Myanmar yang berbasis di Thailand, mengatakan sekitar 1.000 orang terlantar berkemah di sepanjang perbatasan Myanmar di berbagai titik menunggu untuk menyeberang ke Thailand.
Sementara itu, puluhan pengungsi yang berlindung di sekolah lokal Thailand dimasukkan ke dalam tiga truk untuk dikirim kembali melintasi perbatasan.
"Saya melarikan diri dari Mae Htaw Talay. Ada artileri yang jatuh ke lingkungan saya," kata seorang pengungsi yang meminta tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Ferry Irawan Ngaku Punya Niat dan Siap Nikahi Venna Melindah, Minta Perjanjian Ini
Kitcharoenrungroj, gubernur provinsi Tak, mengatakan bahwa 623 pengungsi telah dikirim kembali dan 2.094 tetap berada di pihak Thailand, menambahkan bahwa semua akan dikembalikan jika mereka bersedia.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.
Insiden itu memicu protes dan bentrokan sporadis di pedesaan antara milisi anti-junta dan tentara.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Desak Pangeran William untuk Berhenti Terbang dengan Helikopter, Ini Alasannya
Pertempuran baru pecah pekan lalu antara Persatuan Nasional Karen (KNU), pasukan pemberontak tertua Myanmar, dan militer, memaksa ribuan orang dari negara bagian Karen Myanmar melarikan diri.
Beberapa menyeberangi sungai sempit antara Myanmar dan Thailand dengan perahu, sementara yang lain mengarungi perairan setinggi dada sambil menggendong anak-anak.***
