PR TASIKMALAYA - Keperawanan dianggap sebagai sebuah tabu, serta topic sensitif untuk dibicarakan di beberapa negara termasuk Malaysia.
Namun, tampaknya orang-orang harus mulai menyadari bahwa martabat wanita tidak ditentukan dari keperawanan.
Pasalnya, baru-baru ini seorang wanita asal Malaysia membagikan pengalamannya mendapatkan diskriminasi oleh dokter.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz, kejadian diskriminasi ini dibagikan oleh seorang pengguna Twitter.
Baca Juga: Waspada Gunung Semeru! Kementerian ESDM: Potensi Awan Panas hingga Gempa Masih Ada
“Karena selaput dara pun bisa kena diskriminasi ya? Ya! Itu dialami oleh banyak wanita Malaysia, berkaitan tentang ‘selaput dara’ dan ‘suami’, seharusnya tidak menghentikan tenaga medis memprioritaskan pasiennya,” kata @AWAMMalaysia.
Unggahan berupa video itu dibagikan pada 13 Desember 2021 lalu.
Dalam tayangan tersebut, tampak seorang perwakilan dari AWAMMalaysia menjelaskan tentang bagaimana permintaan wanita untuk menjalani pap smear diabaikan, karena mereka belum menikah.
Pap smear sendiri merupakan rangkaian prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa deteksi kanker serviks.