Ratusan Warga Myanmar Melarikan Diri ke Thailand Usai Terjadinya Bentrok antara Junta dan Pemberontak

- 17 Desember 2021, 14:01 WIB
ilustrasi/ Ratusan penduduk Myanmar dilaporkan melarikan diri ke Thailand setelah terjadinya bentrok antara pasukan junta dan kelompok pemberontak.
ilustrasi/ Ratusan penduduk Myanmar dilaporkan melarikan diri ke Thailand setelah terjadinya bentrok antara pasukan junta dan kelompok pemberontak. //Reuters

PR TASIKMALAYA – Menurut pejabat Thailand, ratusan penduduk desa Myanmar telah melarikan diri ke negara itu setelah pasukan junta bentrok dengan kelompok pemberontak etnis.

Pertempuran antara Karen National Union (KNU) dan militer pecah di kota Lay Kay Kaw dekat perbatasan Thailand dan merupakan bentrokan pertama dalam beberapa bulan.

Foto oleh media lokal menunjukkan puluhan orang berbaris untuk menyeberangi sungai yang merupakan bagian dari perbatasan antara Thailand dan Myanmar.

Seorang pejabat pemerintah Thailand di provinsi Tak yang berbicara dengan syarat anonim mengungkapkan bahwa 700 orang telah melintasi perbatasan, dan akan diberikan makanan dan tempat tinggal.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Penerbangan Internasional Perlu Ditutup, Terkait Temuan Omicron

Naw K'nyaw Paw, sekretaris jenderal di Organisasi Wanita Karen, mengatakan bahwa lebih dari 1.000 telah diizinkan untuk menyeberang setelah para pemimpin masyarakat bernegosiasi dengan pihak berwenang Thailand.

"Saya mendengar tembakan senjata ringan dan artileri berat," kata seorang penduduk setempat dari sebuah desa dekat Lay Kay Kaw, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

"Lebih banyak orang telah tiba di desa kami dan ada sekitar 3.000 orang yang bersembunyi di sini sekarang," lanjutnya.

Baca Juga: Omicron Papar Pekerja Wisma Atlet, Isolasi 7 Hari Cegah Transmisi Lokal

Bentrokan pecah sehari setelah media pemerintah melaporkan pasukan junta memasuki wilayah KNU dan menangkap beberapa pembangkang.

Salah satu pembangkang itu termasuk seorang mantan anggota parlemen dari pemerintahan terguling Aung San Suu Kyi.

Pejuang kelompok itu telah melukai dan membunuh pasukan junta, menurut Padoh Saw Thamain Tun dari KNU, tanpa memberikan rincian.

Baca Juga: Bagaimana Efek Samping Vaksin Covid-19 bagi Anak Usia 6-11 Tahun? Simak Penjelasannya Berikut

Namun media tidak dapat memverifikasi klaim tersebut dan junta tidak menanggapi permintaan komentar.

KNU telah menjadi penentang vokal kudeta dan memberikan perlindungan bagi para pembangkang yang bekerja untuk menggulingkan junta.

Para pejuangnya telah bentrok secara sporadis dengan militer Myanmar di sepanjang perbatasan Thailand.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Pertandingan Liga Inggris Pekan ke 18, Dilengkapi Link Streaming

Pada bulan Maret, para pejuangnya merebut sebuah pos militer dan tentara membalas dengan serangan udara, yang pertama dalam lebih dari 20 tahun di negara bagian Karen.

Myanmar memiliki lebih dari 20 kelompok pemberontak etnis, banyak di antaranya menguasai wilayah di wilayah perbatasan negara itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah