Kongo Nyatakan Wabah Ebola Telah Berakhir: 6 Tewas

- 16 Desember 2021, 21:23 WIB
Kongo umumkan berakhirnya wabah Ebola di negaranya pada Kamis, 16 Desember 2021.
Kongo umumkan berakhirnya wabah Ebola di negaranya pada Kamis, 16 Desember 2021. / REUTERS/Goran Tomasevic

PR TASIKMALAYA - Republik Demokratik Kongo mengumumkan berakhirnya wabah Ebola pada Kamis, 16 Desember 2021.

Wabah Ebola muncul pada awal Oktober di provinsi Kivu Utara, hingga menginfeksi 11 orang dan menewaskan enam di antaranya.

Kongo kemudian mengumumkan wabah Ebola ke-13 pada 8 Oktober di Beni, timur negara itu.

Hal itu sontak memicu kekhawatiran akan terulangnya epidemi Ebola 2018-2020.

Baca Juga: Gaga Muhammad Buka Suara Soal Meninggalnya Laura Anna: Saya Ingin Menyampaikan...

Pada waktu itu, Ebola menewaskan hampir 2.300 orang, jumlah korban tertinggi kedua yang pernah tercatat dalam sejarah wabah itu.

Menteri Kesehatan Jean-Jacques Mbungani dalam jumpa pers online, mengungkap rasa terima kasih kepada para petugas medis yang telah berjuang.

"Saya mengucapkan selamat kepada petugas kesehatan di zona kesehatan Beni yang telah menangguhkan gerakan mogok mereka untuk mengatasi epidemi ini," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Ebola merupakan virus yang menyebabkan muntah dan diare parah.

Baca Juga: Waktu Bangun Tidur di Tengah Malam Bisa Mengungkap Keadaan Emosional dalam Diri, Anda yang Mana?

Jenis virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.

Virus ini pertama kali ditemukan di dekat Sungai Ebola pada tahun 1976.

Otoritas kesehatan memvaksinasi lebih dari 1.800 orang menggunakan vaksin ERVEBO berlisensi dari Merck, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

“Selama wabah ini, Republik Demokratik Kongo mampu membatasi infeksi yang meluas dan menyelamatkan nyawa,” kata Matshidiso Moeti, direktur WHO Afrika.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pintu Mana yang Akan Anda Lewati? Ungkap Sesuatu di Masa Depan, Salah Satunya Kesepian

“Pelajaran penting sedang dipelajari dan diterapkan pada setiap pengalaman wabah.”

Menurutnya, gabungan dari beberapa faktor membuat penahanan Ebola menjadi efektif.

“Pengawasan penyakit yang lebih kuat, keterlibatan masyarakat, vaksinasi yang ditargetkan, dan respons yang cepat membuat penahanan Ebola lebih efektif di wilayah tersebut,” kata Moeti.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x