Tiongkok Kecam AS yang Berlakukan Sanksi atas Dugaan Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Tindakan Menyesatkan

- 15 Desember 2021, 17:36 WIB
Tiongkok buka suara atas AS yang memberlakukan sanksi pada beberapa orang dan entitas mereka, menyebutnya tindakan menyesatkan.
Tiongkok buka suara atas AS yang memberlakukan sanksi pada beberapa orang dan entitas mereka, menyebutnya tindakan menyesatkan. /Aly Song/REUTERS

PR TASIKMALAYA – Tiongkok memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan menyerang balik sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut sebagai tindakan sembrono.

Tindakan sembrono yang dimaksud Tiongkok adalah AS yang memberikan sanksi pada beberapa orang dan entitas negara tirai bambu itu atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

AS memberlakukan sanksi terkait hak asasi manusia terhadap individu dan entitas Tiongkok, selain juga dengan mereka yang terkait dengan Myanmar, Korea Utara, dan Bangladesh.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengecam sanksi tersebut sebagai tindakan menyesatkan.

Baca Juga: Lirik Lagu Old Memories - Alicia Keys, Single Terbaru sang Penyanyi

“Kami mendesak AS untuk segera menarik keputusan salah yang relevan dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dan merugikan kepentingan Tiongkok.

"Jika AS bertindak sembrono, Tiongkok akan mengambil langkah-langkah efektif untuk menyerang balik dengan tegas," kata Wang dalam konferensi pers di Beijing, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.

Langkah-langkah tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian sanksi yang bertepatan dengan KTT virtual dua hari Biden untuk Demokrasi.

Pada KTT itu ia mengumumkan inisiatif untuk meningkatkan demokrasi di seluruh dunia dan mendukung undang-undang pro-demokrasi di AS.

Baca Juga: Sebelum Laura Anna Meninggal Dunia, Netizen Soroti Gambar Ini

Sebelumnya Wang bersumpah bahwa Beijing tidak tergoyahkan dalam tekadnya untuk membela kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional.

Dia juga membela kebijakan Tiongkok dalam menangani komunitas Muslim Uighur di wilayah otonomi Xinjiang.

Ia menyebut pihaknya bertekad untuk memerangi kekerasan, terorisme, separatisme, dan kekuatan ekstremis agama.

“Tindakan menyesatkan AS tidak dapat menghancurkan keseluruhan bentuk pembangunan Xinjiang, menghentikan kemajuan Tiongkok, atau membalikkan tren perkembangan sejarah,” tandas Wang.

Baca Juga: Kabar Laura Anna Meninggal Buat Atta Halilintar Sedih, Begini Percakapan Terakhir: Kita Semua...

Di antara mereka yang ditargetkan oleh Departemen Keuangan AS untuk sanksi adalah perusahaan kecerdasan buatan Tiongkok, SenseTime.

AS menuduh perusahaan itu telah mengembangkan program pengenalan wajah yang dapat menentukan etnis target, dengan fokus khusus pada mengidentifikasi etnis Uighur.

Pakar PBB dan kelompok hak asasi memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama Uighur dan anggota minoritas Muslim lainnya, telah ditahan atau dipenjara dalam beberapa tahun terakhir di sistem kamp yang luas di Xinjiang.

Tiongkok menyangkal pelanggaran di Xinjiang, tetapi pemerintah AS dan banyak kelompok hak asasi mengatakan Beijing melakukan genosida di sana.

Baca Juga: Laura Anna Meninggal Dunia, Postingan Lagu Terakhirnya Tuai Sorotan

Sementara itu, Wang juga mengecam KTT Demokrasi baru-baru ini yang diselenggarakan oleh AS.

Ia mengatakan Washington tidak dapat memutuskan apakah suatu negara demokratis atau tidak dengan tolok ukurnya sendiri.

“KTT untuk Demokrasi justru mengkhianati sifat asli AS sebagai penghancur demokrasi sambil menanggalkan penyamarannya sebagai pembela demokrasi,” kata Wang.

Baca Juga: Mana Ukuran Sepatu Anda? Jawabannya Ungkap Ciri Kepribadian dalam Diri, Ada yang Ramah dan Menyenangkan

Wang meminta semua negara untuk bekerja sama mengatasi masalah global untuk terus maju dengan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Dia juga mengecam sanksi yang ditujukan kepada perusahaan SenseTime, dengan mengatakan keputusan itu berdasarkan kebohongan dan informasi palsu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah