Menteri Pertahanan Kanada Minta Maaf atas Kegagalan Mengatasi Kekerasan Seksual di Angkatan Bersenjata

- 14 Desember 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi. Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand meminta maaf atas kekerasan seksual yang terjadi secara sistematik di tubuh angkatan bersenjata.
Ilustrasi. Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand meminta maaf atas kekerasan seksual yang terjadi secara sistematik di tubuh angkatan bersenjata. /freepik/bedneyimages.

PR TASIKMALAYA - Anita Anand Menteri Pertahanan Kanada bersama perwira tinggi militernya, menyampaikan permintaan maaf pada Senin, 13 Desember 2021 yang disiarkan langsung melalui siaran televisi

Anand meminta maaf atas kegagalan kementerian untuk mengatasi pelanggaran seksual sistematik dan diskriminasi dalam angkatan bersenjata Kanada.

Ia mengatakan terlalu banyak orang berseragam atau angkatan bersenjata di Kanada yang telah mengalami kekerasan seksual atau diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, identitas gender dan orientasi seksual.

“Hari ini, sebagai menteri pertahanan nasional, saya meminta maaf kepada anda atas nama pemerintah Kanada,” Kata Anand dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada Senin, 13 Desember 2021.

Baca Juga: BMKG: Gempa 7.5 Magnitudo dengan Kedalaman 12 Km Terjadi di NTT, Ada 2 Kali Gempa Susulan

Menurut Anand, pemerintah harus mengakui rasa sakit dan trauma yang dialami begitu banyak orang, karena lembaga yang bertugas melindungi dan membela negara, justru tidak melindungi dan membela anggotanya sendiri.

“Pelanggaran dan penyalahgunaan kekuasaan ini menyebabkan krisis kepercayaan yang rusak pada tim pertahanan,” kata Anand

Anita Anand adalah Menteri Pertahanan baru yang ditunjuk oleh Perdana Menteri Justin Trudeau pada Oktober lalu.

Baca Juga: PSG vs Madrid, Liga Champions Rasa El Clasico bagi Ramos dan Messi

Penunjukan Anand dilakukan setelah pendahulunya, Harjit Sajjan, mendapat keluhan dan tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi masalah tersebut.

Jenderal Wayne Eyre, kepala staf pertahanan Kanada, mengatakan bahwa para pemimpin militer telah mengkhianati kepercayaan anggota militer.

Beberapa komandan senior dan mantan komandan telah dituduh melakukan pelecehan seksual dan perilaku yang tidak pantas.

Baca Juga: Bukan Pangeran Charles, Ternyata ini Dia Anak Kesayangan Ratu Elizabeth II!

Selain itu dua kepala staf pertahanan juga dilaporkan dengan kasus yang sama.

Setidaknya hampir 20.000 pegawai dan pensiunan anggota militer serta pertahanan sipil, telah mengajukan gugatan dugaan pelanggaran seksual terhadap pemerintah.

Pada bulan April lalu, Letnan Jenderal Jennie Carignan ditempatkan oleh pemerintah untuk menjadi penanggung jawab tim yang menangani pelanggaran sistemik di dalam angkatan bersenjata.

Baca Juga: Segera Tayang, Sinopsis Drakor Bad and Crazy yang Dibintangi Lee Dong Wook dan Wi Ha Joon

Mantan Hakim Agung Louise Arbor juga ditunjuk untuk memimpin penyelidikan atas pelecehan dan pelanggaran seksual yang terjadi di dalam militer.

Seorang tentara wanita mengeluh bahwa pemerintahan Justin Trudeau belum berbuat cukup untuk mengatasi masalah yang menjadi sorotan sejak tahun 2015 ini.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah