PBB Sebut Lebih dari Separuh Penduduk Afghanistan Kini Alami Kelaparan Ekstrem

- 8 Desember 2021, 11:39 WIB
Menurut Badan Pengungsi PBB, sekira lebih dari setengah penduduk Afghanistan mengalami kelaparan yang ekstrem.
Menurut Badan Pengungsi PBB, sekira lebih dari setengah penduduk Afghanistan mengalami kelaparan yang ekstrem. /REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo

PR TASIKMALAYA – Badan Pengungsi PBB menyebut bahwa lebih dari separuh penduduk Afghanistan menghadapi kelaparan ekstrem.

Kelaparan ekstrem itu, jelas Badan Pengungsi PBB, meningkat saat puncak musim dingin tiba di Afghanistan.

Menurut Badan Pengungsi PBB, krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan, meningkat setiap hari di Afghanistan.

Kelaparan yang terjadi di Afghanistan saat ini, menurut Badan Pengungsi PBB, belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Lesti Kejora Minta 'Sesuatu' pada Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Rizky Billar: Kurang Ajar

“Hampir 23 juta orang, 55 persen dari populasi, menghadapi tingkat kelaparan yang ekstrem, dan hampir sembilan juta di antaranya berisiko kelaparan,” kata juru bicara Badan Pengungsi PBB Babar Baloch.

Suhu di Afghanistan sudah mulai turun di bawah titik beku, dan dengan suhu yang lebih dingin lagi dalam beberapa bulan ke depan, situasi yang diperingatkan PBB bisa mengerikan.

3 juta orang Afghanistan saat ini terlantar akibat konflik dan kekurangan tempat berlindung, persediaan medis, makanan, dan pakaian.

Baloch, yang baru saja kembali dari perjalanan ke Afghanistan, mengatakan bahwa banyak orang tua dan ibu tunggal telah mengungsi tanpa makanan atau tempat tinggal.

Baca Juga: Di Tasikmalaya Ikan Kumpay Raksasa Minta 'Tumbal', Tokoh Masyarakat Mengaku Didatanginya

“Seorang ibu tunggal yang saya temui, dia memiliki bayi berusia enam bulan, seorang putra berusia 12 tahun, seorang putri berusia 10 tahun, dan dua orang tua yang harus dirawat karena suaminya meninggal dalam pertempuran itu.

“Jadi, dia harus mengurus seluruh keluarga. Anak-anaknya kelaparan. Jadi, dua anak, yang berusia 12 tahun dan 10 tahun, mereka harus bekerja,” jelas Baloch, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post.

Tingkat kekurangan gizi di seluruh negeri telah melonjak menjelang musim dingin.

Baloch memperingatkan bahwa sekitar 1 juta anak Afghanistan berada dalam bahaya kematian jika lebih banyak bantuan tidak mencapai mereka.

Baca Juga: V BTS Memberi Respon Ketika Tidak Sengaja Mengikuti Jennie BLACKPINK di Instagram: Ini Menakutkan...

Meskipun Badan Pengungsi PBB telah dapat membantu lebih dari 700.000 warga Afghanistan, badan tersebut memperingatkan bahwa salju musim dingin mengancam untuk memutus akses ke jutaan orang yang masih sangat membutuhkan bantuan.

Krisis itu terjadi kurang dari empat bulan setelah pasukan terakhir AS meninggalkan Afghanistan, dengan penarikan tersebut menyebabkan beberapa ahli khawatir tentang bencana kemanusiaan yang dapat terjadi tanpa bantuan pasukan Amerika.

"Jika kita tidak menentukan makanan yang kita butuhkan di daerah-daerah sulit yang tidak dapat Anda jangkau begitu musim dingin tiba kita bisa mengalami bencana," ujar direktur eksekutif Program Pangan Dunia David Beasley.

Ketakutan itu telah terwujud, dengan PBB memperkirakan bahwa total 8,7 juta orang di negara itu berisiko kelaparan musim dingin ini.

Baca Juga: Selamat! Lyodra Ginting Baru Saja Raih Piala dalam Indonesia Music Awards Kategori Album of The Years!

Badan tersebut sekarang berpacu melawan waktu dengan kampanye penggalangan dana musim dingin.

Mereka berniat untuk membantu meringankan beban keluarga yang dipindahkan secara paksa di tengah bulan-bulan yang paling mengancam jiwa dalam setahun.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x