Penyelundupan misil ini akan dilakukan dengan kapal sipil sebelum kemudian dilepaskan dalam serangan mendadak.
Rick Fisher, seorang senior dalam urusan militer Asia di Pusat Penilaian dan Strategi Internasional, memberikan pernyataannya kepada The Sun Online.
Ia menyebut bahwa Tiongkok belum secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki rudal, meskipun kemungkinan mereka memilikinya.
Baca Juga: PSSI Lakukan Uji Coba Menyediakan 100 Bangku Penonton untuk Setiap Klub di Liga 2 2021
Namun, penelitian dari Stockton Center for International Law memperingatkan bahwa kehadiran rudal-rudal ini dapat melanggar hukum militer angkatan laut.
Sementara menurut mantan kepala intelijen Armada Pasifik, Kapten Angkatan Laut Jim Fanell, rudal anti-kapal kontainer akan menambah ancaman signifikan bagi angkatan laut AS.
Kecurigaan akan penyelundupan rudal ini muncul di tengah gelombang ketegangan AS dan Tiongkok setelah negara komunis itu menantang status Washington sebagai negara adidaya utama dunia.
Tiongkok memang dikenal agresif dalam mengembangkan militernya hingga mengungguli AS, serta memperluas jangkauannya ke seluruh dunia, salah satunya ke Afrika.
Rick Fisher meyakini bahwa rudal-rudal ini cocok dengan strategi militer Beijing dan kemungkinannya akan digunakan untuk menggempur musuh mereka.