Unjuk Rasa Menentang Lockdown dan Aturan Vaksinasi Terjadi di Belgia hingga Polisi Tembakkan Gas Air Mata

- 6 Desember 2021, 12:43 WIB
Ilustrasi unjuk rasa. Belgia termasuk salah satu negara Eropa di mana warganya kembali menentang lockdown serta aturan vaksinasi.
Ilustrasi unjuk rasa. Belgia termasuk salah satu negara Eropa di mana warganya kembali menentang lockdown serta aturan vaksinasi. /Joshua Santos/Pexels/

Baca Juga: Pertama Kali Usai Kudeta, Pemimpin Junta Militer Myanmar Bertemu dengan Tokoh Senior Partai Aung San Suu Kyi

Langkah-langkah yang diberlakukan untuk memerangi Covid-19 di Belgia diputuskan oleh pemerintah nasional dan regional negara itu sendiri, tetapi Uni Eropa juga telah menarik kemarahan para skeptis.

Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa dalam pandangannya sudah waktunya untuk mempertimbangkan vaksinasi wajib, sebuah saran yang dikecam oleh pembicara pada protes tersebut.

Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengumumkan serangkaian tindakan untuk memperketat aturan kesehatan, memajukan liburan Natal sekolah dan meminta anak-anak berusia enam tahun ke atas untuk memakai masker.

Belgia, dengan populasi 11 juta, telah mencatat rata-rata lebih dari 17.800 infeksi harian Covid-19 selama tujuh hari terakhir, serta 44 kematian.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Ini Risiko Penyakit dari Adanya Asap dan Abu Vulkanik

Sekitar 800 orang dengan penyakit yang parah berada dalam perawatan intensif di rumah sakit di seluruh negeri, yang menyebabkan kepadatan penduduk dan penundaan pengobatan untuk banyak kondisi lainnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x