75 Kasus Covid-19 Omicron Ditemukan di Inggris

- 4 Desember 2021, 10:54 WIB
Ilustrasi - Inggris mengonfirmasi  adanya temuan 75 kasus varian Covid-19 Omicron di negaranya.
Ilustrasi - Inggris mengonfirmasi adanya temuan 75 kasus varian Covid-19 Omicron di negaranya. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menemukan sebanyak 75 kasus varian Covid-19 Omicron di negara tersebut.

Varian Covid-19 Omicron ditemukan di delapan wilayah Inggris, yaitu di East and West Midlands, East of England, London, North East, North West, South East, dan South West.

Selain di Inggris, 16 kasus Covid-19 Omicron juga ditemukan di Skotlandia.

UKHSA akan melakukan pengujian yang ditargetkan pada lokasi dimana kasus Covid-19 Omicron cenderung menular di Inggris.

Baca Juga: Terkait Kasus Dugaan Perundungan oleh Park Chorong, Pihak Pelapor Sampaikan Hal Ini

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Sky News, 12 dari 22 kasus yang diketahui hingga 30 November 2021 telah divaksinasi sepenuhnya di Inggris.

Dua orang yang terinfeksi Covid-19 Omicron, telah diberikan dosis pertama setidaknya empat minggu sebelumnya.

Sementara enam orang tidak divaksinasi, dengan tidak adanya data yang tersedia pada dua kasus sebelumnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Hal yang Paling Dominan dalam Pikiran Anda Melalui Gambar Berikut Ini

Namun tidak ada data yang menyebutkan, seberapa baik vaksin melindungi terhadap Covid-19 Omicron.

Mayoritas kasus Delta juga divaksinasi lengkap, karena lebih dari 80 persen populasi di atas 12 tahun kini telah dua kali disuntik.

UKHSA merilis penilaian risiko varian Covid-19 Omicron, dan menempatkannya sebagai 'red alert' karena kemampuan teoritis, mutasi, dan kekebalannya terhadap vaksin.

Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Cerita Soal Valencya di Podcast Deddy Corbuzier, Ungkap Hal Ini

Status kuning, penularan antar manusia: Omicron bertransmisi dengan cepat dan berhasil. Peningkatan transmisi dibandingkan dengan Delta masuk akal secara biologis.

Status merah, kekebalan alami: Berdasarkan data laboratorium tentang mutasi individu, dan pemodelan struktural, mutasi yang ada sangat mungkin mengurangi pengikatan antibodi.

Status merah, kekebalan dari vaksin: Mutasi yang menunjukkan berkurangnya perlindungan dari kekebalan vaksin. Mutasi yang ada cenderung mengurangi pengikatan antibodi.

Baca Juga: 3 Kode Redeem GI Genshin Impact Terbaru, 4 Desember 2021: Menangkan Hadiah Adventurer Exp dari Mihoyo

Status merah, terapi: Mutasi yang ada cenderung mengurangi pengikatan antibodi monoklonal terapeutik yang ada, berdasarkan pemodelan struktural.

UKHSA menambahkan, bahwa tes PCR mampu membedakan Omicron dari varian Covid-19 lain.

S-gene drop out yang merupakan indikasi Omicron dan beberapa varian Covid-19 lainnya, telah meningkat 141 persen dalam seminggu terakhir di Inggris.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2021: Kalahkan Ganda Putra Denmark, The Minions Juara Grup A

Dalam 90 hari sebelumnya, angkanya berfluktuasi naik dan turun dan menunjukkan kenaikan baru terkait dengan pertumbuhan yang lebih cepat.

Dalam pembaruan lainnya pada hari Jumat kemarin,  Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) mengatakan Omicron mungkin lebih menular melalui udara.

Mengenai kemungkinan adanya peningkatan pembatasan, SAGE mengatakan bahwa semakin dini Omicron diperkenalkan, semakin ketat dan semakin luas cakupan geografisnya.***

Editor: Gani Kusumanegara

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah