PR TASIKMALAYA - Pemerintahan Joe Biden telah mengundang Taiwan ke "KTT Demokrasi" yang akan digelar pada bulan Desember mendatang secara virtual.
Menurut daftar peserta yang diterbitkan, KTT Demokrasi merupakan sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat marah China, yang memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya.
Pertemuan KTT Demokrasi tersebut sebagai bentuk pernyataan Presiden Joe Biden yang diumumkan dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya pada bulan Februari 2021 lalu.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Joe Biden akan mengembalikan Amerika Serikat ke kepemimpinan global untuk menghadapi kekuatan otoriter yang dipimpin oleh China dan Rusia.
Ada 110 peserta dalam daftar undangan Departemen Luar Negeri untuk pertemuan virtual pada 9 dan 10 Desember 2021 tersebut.
Di mana pertemuan itu bertujuan untuk membantu menghentikan kemunduran demokrasi dan erosi hak dan kebebasan di seluruh dunia.
Sementara, undangan kepada Taiwan datang ketika China telah meningkatkan tekanan pada negara-negara untuk menurunkan atau memutuskan hubungan dengan pulau tersebut.
Yang mana pulau itu telah dianggap oleh Beijing tidak memiliki hak atas negaranya.
Konflik kenegaraan antara Taiwan dan China tersebut telah berlangsung sejak lama.
Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa orang-orang di Taiwan yang mencari kemerdekaan dan pendukung mereka di Amerika Serikat sebagai 'bermain dengan api'.
Di sisi lain negara-negara Asia, beberapa sekutu AS seperti Jepang dan Korea Selatan diundang pada KTT Demokrasi tersebut.
Sedangkan negara yang lain seperti Thailand dan Vietnam tidak diundang.
Baca Juga: Selesai Syuting, Ji Chang Wook dan Jung Hae In Jadi Bintang Tamu di 'House on Wheels 3'
Negara lainnya yang juga sekutu AS Mesir dan anggota NATO Turki.***