Presiden Kolombia Sebut Kartel Narkoba Terbesar di Negaranya Telah Berakhir

- 20 November 2021, 10:45 WIB
Presiden Kolombia Ivan Duque menyatakan bahwa kartel narkoba terbesar di negaranya, Klan Teluk, telah berakhir, begini selengkapnya.
Presiden Kolombia Ivan Duque menyatakan bahwa kartel narkoba terbesar di negaranya, Klan Teluk, telah berakhir, begini selengkapnya. /REUTERS/Luisa Gonzalez

PR TASIKMALAYA - Presiden Kolombia, Ivan Duque, menyatakan berakhirnya kartel narkoba Klan Teluk, yang sebelumnya menjadi yang terbesar di negara itu, setelah penangkapan pemimpinnya dan puluhan anggota lainnya.

Dairo Antonio Usuga, juga dikenal sebagai Otoniel, ditangkap pada 23 Oktober 202 1dalam operasi serangan yang melibatkan 500 personel polisi dan militer.

Pria berusia 50 tahun itu sedang menunggu untuk diekstradisi atas tuduhan perdagangan narkoba ke Amerika Serikat yang telah menawarkan hadiah sebesar $5 juta (sekira Rp71 miliar) untuk penangkapannya.

Pihak berwenang Kolombia menangkap 90 tersangka anggota kartel kokain terbesar Kolombia yang beroperasi bersama geng narkoba Meksiko di hampir 30 negara.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah 20 November, Pernikahan Ratu Elizabeth II hingga Pengakuan Putri Diana

“Klan Teluk sebagai struktur monolitik telah berakhir,” kata Duque kepada Radio Colmundo.

“Rantai komando benar-benar terputus dan sangat terkonsentrasi pada pribadi Otoniel,” ujarnya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Presiden Kolombia juga memperingatkan anggota Klan yang tersisa untuk menyerah atau mereka akan ditangkap paksa secara kasar.

Otoniel, yang merupakan subjek dari 26 surat perintah penangkapan Kolombia untuk kasus pembunuhan, terorisme, perekrutan anak dan penculikan, ditangkap di hutan barat laut negara itu.

Baca Juga: Konsumsi Probiotik Bisa Jadi Solusi Masalah Jerawat Membandel Anda, Berikut Ulasannya

Empat tentara tewas dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai pembalasan atas tindakan keras terhadap Klan Teluk.

Polisi setempat mengatakan kelompok itu bertanggung jawab atas sepertiga dari semua ekspor kokain dari Kolombia yang merupakan produsen narkoba terbesar di dunia.

Lembaga penelitian Indepaz memperkirakan bahwa klan itu memiliki kekuatan sekira 1.600 orang, sementara pihak berwenang mengatakan memiliki sekira 3.800 anggota.

Baca Juga: Ridwan Kamil soal Yana Supriatna yang Ngeprank se-Indonesia: Nyusahin, Kurangi Drama!

Kolombia secara resmi berdamai setelah menandatangani pakta dengan kelompok gerilya FARC pada 2016 untuk mengakhiri lebih dari setengah abad konflik bersenjata.

Tetapi telah terjadi gejolak kekerasan dalam beberapa bulan terakhir karena perebutan wilayah dan sumber daya oleh gerilyawan pembangkang, kelompok pemberontak ELN, pasukan paramiliter, termasuk kartel narkoba.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x