PR TASIKMALAYA - PBB pada Jumat (19 November 2021) mendesak China untuk membebaskan seorang jurnalis yang dipenjara karena liputannya tentang tanggapan Covid-19 di negara itu.
Dilaporkan bahwa jurnalis bernama Zhang Zhan itu hampir meninggal dunia setelah mogok makan di penjara.
Kantor hak asasi PBB menyuarakan kekhawatiran atas laporan bahwa kesehatan wanita berusia 38 tahun itu memburuk dengan cepat dan berada risiko serius akibat mogok makan.
PBB meminta China segera membebaskan Zhang tanpa syarat atas dasar kemanusiaan.
"Kami meminta pihak berwenang China untuk mempertimbangkan pembebasan Zhang dengan segera dan tanpa syarat, setidaknya, atas dasar kemanusiaan, dan untuk menyediakan perawatan medis yang menyelamatkan jiwa, menghormati keinginan dan martabatnya," kata juru bicara Marta Hurtado dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NST.
Diketahui, Zhang yang juga seorang mantan pengacara, melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari 2020 untuk melaporkan kekacauan di pusat pandemi Covid-19.
Ia kemudian mempertanyakan penanganan wabah oleh pihak berwenang dalam sebuah rekaman video melalui ponselnya.
Baca Juga: Bereaksi Terhadap Trailer Spider-Man No Way Home, Andrew Garfiled: Aku Sudah Selesai