Resmi! Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing untuk Transaksi Perdagangan di Afghanistan

- 3 November 2021, 16:30 WIB
Taliban resmi melarang penggunaan mata uang asing di negara Afghanistan untuk transaksi perdagangan.
Taliban resmi melarang penggunaan mata uang asing di negara Afghanistan untuk transaksi perdagangan. /REUTERS/Stringer

Pemerintah Afghanistan sebelumnya yang didukung Barat telah memarkir miliaran dolar aset di luar negeri dengan Federal Reserve Amerika Serikat dan bank sentral lainnya di Eropa.

Tetapi setelah Taliban mengambil alih negara itu pada bulan Agustus, AS, serta Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), memutuskan untuk memblokir akses Afghanistan ke aset dan pinjaman lebih dari $9,5 miliar.

Baca Juga: 30 Hari Sebelum Meninggal, Hana Kirana Punya Firasat: Roh Aku Melayang ke Luar

Keputusan itu berdampak buruk pada sektor kesehatan Afghanistan dan lainnya, yang semuanya berjuang untuk melanjutkan operasi di tengah pengurangan bantuan internasional.

Bahkan, Program Pangan Dunia mengatakan sekitar 22,8 juta orang lebih dari setengah dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi kerawanan pangan akut dan berbaris menuju kelaparan, dibandingkan dengan 14 juta hanya dua bulan lalu.

Krisis pangan, yang diperburuk oleh perubahan iklim, sangat mengerikan di Afghanistan bahkan sebelum pengambilalihan oleh Taliban.

Baca Juga: Sule Beberkan Alasan Jarang Tampil di TV dan Juga Ungkap Kondisi Nathalie Holscher

Termasuk kelompok-kelompok bantuan mendesak negara-negara yang prihatin dengan hak asasi manusia di bawah Taliban.

Sama halnya untuk terlibat dengan penguasa baru untuk mencegah keruntuhan yang mereka katakan dapat memicu krisis migrasi serupa dengan eksodus 2015 dari Suriah yang mengguncang Eropa.***

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah