Mengaku ‘Amnesia’, Pangeran Andrew Malah Makin Mengancam Keberlangsungan Kerajaan Inggris

- 1 November 2021, 17:00 WIB
Pangeran Andrew mengaku 'amnesia’ saat menghadapi tuntutan pelecehan seksual yang dilayangkan Virginia Giuffre.
Pangeran Andrew mengaku 'amnesia’ saat menghadapi tuntutan pelecehan seksual yang dilayangkan Virginia Giuffre. /Instagram.com/@hrhthedukeofyork

PR TASIKMALAYA – Hingga saat ini, Pangeran Andrew masih berhadapan dengan tuntutan kasus pelecehan seksual di pengadilan Amerika Serikat.

Si penuntut, Virginia Giuffre, mengakui dirinya telah dipaksa berhubungan badan dengan Pangeran Andrew sebanyak tiga kali pada tahun 2001 saat dirinya baru genap berusia 17 tahun.

Hukum yang berlaku di Amerika Serikat melarang gadis berusia 17 tahun atau di bawahnya untuk berhubungan badan lantaran masih dicap belum dewasa.

Baca Juga: Lesti Kejora Jadi Lebih Sering Menangis usai Menikah, Rizky Billar: Emang Anaknya...

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, tuduhan Virginia Giuffre yang kini sudah berusia 38 tahun tersebut malah ditanggapi dengan dingin oleh Pangeran Andrew.

Dan bahkan Pangeran Andrew mengaku-ngaku ‘amnesia’ dan sama sekali tidak memiliki ingatan soal pernah menemui apalagi mengenal Virginia Giuffre.

Pangeran Andrew dicap tidak tahu malu gegara pura-pura ‘amnesia’.

Baca Juga: Kerap Bagi-bagi Uang, Baim Wong Disinggung Sumber Dana dari Sponsor: Memang seperti Itu…

Sebab foto dirinya dengan Virginia Giuffre yang masih berusia 17 tahun jelas-jelas sudah beredar di dunia maya.

Dan masih saja Pangeran Andrew tidak mau mengakui pernah mengenal Virginia Giuffre.

Urusan mengaku kenal saja sudah tidak mau, apalagi mengakui tuduhan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Baca Juga: Puji RANS Entertainment, Erick Thohir: Raffi Ahmad adalah Sosok Muda yang Sukses

Kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Pangeran Andrew ini makin diperparah dengan memorandum setebal 36 halaman yang dikeluarkan tim pengacara sang Adipati York untuk menghadapi pra sidang yang siap digelar Rabu depan, 3 November 2021.

Di dalam memorandum itu dijelaskan bahwa pihak Pangeran Andrew menuduh Virginia Giuffre hanya ingin memeras lebih banyak uang sehingga mengeluarkan tuduhan yang bukan-bukan.

Setelah isi memorandum ini tercium publik, netizen pun berbondong-bondong menaikkan tagar #abolishthemonarchy di Twitter.

Baca Juga: Kerap Bagi-bagi Uang, Baim Wong Disinggung Sumber Dana dari Sponsor: Memang seperti Itu…

Netizen yang ikutan menaikkan tagar tersebut di Twitter berpendapat bahwa Kerajaan Inggris sebaiknya dilenyapkan saja lantaran terus melindungi salah satu anggotanya yang jelas-jelas telah berlaku tidak pantas.

“Kenapa Pangeran Andrew melakukan segala hal untuk kabur? Dan kenapa kita membayar pajak untuk memberikan keadilan kepada orang cabul?” komentar salah satu netizen di bawah topik #abolishthemonarchy.

Tagar ini juga digunakan untuk menyuarakan mereka yang tidak setuju soal kekuasaan berdasarkan kelahiran.

Baca Juga: Kecam Laporan Intelijen AS Terkait Asal Usul Covid-19, Tiongkok: Sepenuhnya Politis dan Salah

Kenapa saya atau orang lainnya harus tunduk di bawah mereka yang berkuasa karena kelahiran,” komentar salah satu netizen.

Masalah Pangeran Andrew yang ‘amnesia’ ini pun turut dibahas dalam topik #abolishthemonarchy.

Salah satu netizen menuduh Pangeran Andrew mengalami ‘amnesia’ hanya jika menguntungkan dirinya saja.

Baca Juga: Saling Bersitegang Soal Taiwan, AS dan Tiongkok Singgung Status Quo: Tidak Ada Tindakan Sepihak

Seperti soal tidak pernah menemui apalagi mengenal seorang wanita Amerika bernama Virginia Giuffre.

Ketika Pangeran Andrew bersikeras tidak mengingat Virginia Giuffre, tiba-tiba saja sang Adipati York bisa ingat soal perjanjian yang pernah dibuat Virginia dengan Jeffrey Epstein.

Dokumen yang dipercaya bisa menyelematkan Pangeran Andrew dari segala jenis tuntutan dan proses hukum yang dilayangkan Virginia Giuffre.

Baca Juga: Pria Berkostum Joker Bakar Kereta di Jepang, 17 Orang Alami Luka-luka

“Jadi Pangeran Andrew tidak tahu siapa itu Virginia Giuffre tapi INGAT soal Virginia yang pernah menandatangani perjanjian yang membuatnya tidak bisa menuntut si Pangeran?” sindir salah seorang netizen.

Berdasarkan laporan Express, adanya perjanjian antara Virginia Giuffre dan Jeffrey Epstein yang dibuat pada tahun 2009 ini membuat proses hukum berjalan makin alot.

Sebab pihak Pangeran Andrew bersikeras bahwa keberadaan dokumen tersebut membuktikan bahwa Virginia Giuffre cuma ingin memeras lebih banyak uang dari sang Adipati York.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Gunakan 'Sundlish' untuk Yakinkan Investor Asing, Apa Itu?

Sebaliknya, pengacara David Boies yang mewakili Virginia Giuffre bersikeras bahwa perjanjian tahun 2009 itu tidak berlaku untuk Pangeran Andrew.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x