Para peneliti telah mengembangkan model protein lonjakan Covid-19 yang disebut 'VFLIP', yang dapat digunakan untuk melihat struktur sel virus dengan lebih akurat.
Tampilan yang lebih akurat dapat membantu para peneliti mengembangkan antibodi yang lebih kuat dan lebih efektif.
“Stabilitas VFLIP, produksinya yang kuat, dan kemampuannya untuk memperoleh respons antibodi yang kuat dan tahan lama yang mampu menetralkan infektivitas berbagai varian Covid.
“Sehingga menjadikan imunogen ini alat yang sangat baik untuk desain vaksin pan-coronavirus baru,” terang Dr Eduardo Olmedillas, yang memimpin penelitian di La Jolla, dalam sebuah pernyataan.
“Karakteristik biofisik VFLIP memungkinkan studi lebih lanjut dalam platform vaksin seperti mRNA dan vaksin berbasis nanopartikel, yang memperluas kemungkinan merancang vaksin pan-coronavirus yang lebih luas dan kuat,” lanjutnya.
Baca Juga: 5 Cara Membesarkan Anak Agar Sadar Lingkungan Ala Kelly Rowland
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, ada tujuh jenis virus Corona yang diketahui.
Virus Corona yang paling terkenal sebelum Covid-19 adalah sindrom pernafasan akut yang parah (SARS).
Virus itu berasal dari Tiongkok dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan epidemi pada tahun 2003.