Beberapa hari lalu, Korea Utara menembakkan rudal balistik yang baru dikembangkan dari kapal selam dalam uji coba senjata putaran kelima dalam beberapa pekan terakhir.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan rudal yang ditembakkan dari kapal selam tampaknya berada dalam tahap awal pengembangan.
Namun, uji coba itu menandai tes peluncuran bawah laut pertama Korea Utara sejak Oktober pada 2019 dan yang paling terkenal sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.
Rudal yang ditembakkan dari kapal selam lebih sulit dideteksi sebelumnya dan akan memberi Korea Utara kemampuan serangan pembalasan sekunder.
Peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan di Korea Utara.
Baca Juga: Luar Biasa Sabar, 5 Zodiak Berikut Ini Disebut Paling Baik dalam Astrologi
Selain itu, Sung Kim juga menyebut uji coba rudal akan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan komunitas internasional.
Dia juga menggambarkan uji coba itu sebagai mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea.
Pyongyang sejauh ini telah menolak tawaran AS, menuduh Washington dan Seoul membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.