Bukan hanya itu, anak-anak bahkan tidak diperbolehkan mengikuti les usai pulang sekolah pada mata pelajaran utama.
Hal itu disebabkan karena pemerintah China khawatir dengan beban akademik yang berat pada anak-anak.
Pada situasi yang sama, pemerintah China juga mendesak para pria yang dianggap feminin agar menjadi lebih jantan atau maskulin.
Dalam salah satu rancangan ‘Mencegah Feminisasi Remaja Laki-laki’ yang diusulkan oleh Kementrian Pendidikan China pada Desember lalu, sekolah diminta agar intens mempromosikan olahraga, seperti sepak bola.***