PR TASIKMALAYA - Thailand akan menghentikan pernggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac China setelah persediaan habis, kata seorang pejabat senior pada 18 Oktober 2021.
Negara itu diketahui menggunakan vaksin Sinovac secara ekstensif dalam kombinasi dengan vaksin yang dikembangkan Barat.
Thailand menggunakan lebih dari 31,5 juta dosis Sinovac sejak Februari, dimulai dengan dua dosis untuk pekerja garis depan, kelompok berisiko tinggi dan penduduk Phuket.
Baca Juga: Sudah Bergelar Calon Ratu Inggris, Kenapa Kate Middleton Masih Jarang Terlihat Memakai Tiara?
Pada bulan Juli, Thailand mulai menginokulasi orang dengan Sinovac sebagai dosis pertama diikuti oleh AstraZeneca yang dikembangkan Universitas Oxford.
Thailand adalah negara pertama yang menggabungkan vaksin China dan Barat.
Penggabungan itu merupakan sebuah strategi yang menurut pejabat kesehatan Thailand terbukti efektif.
"Kami berharap telah mendistribusikan semua dosis Sinovac minggu ini," kata pejabat kesehatan Opas Karnkawinpong, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.