“Moskow adalah kota pertama di dunia, di mana sistem ini beroperasi pada skala seperti itu,” kata Maxim Liksutov selaku Kepala Departemen Transportasi Moscow.
Liksutov juga memyampaikan bahwa penggunaan sistem pembayaran wajah bersifat sukarela dan metode pembayaran lainnya masih tetap digunakan.
Baca Juga: Adele Rilis Single Terbaru 'Easy On Me', Terinspirasi dari Kisah Perceraiannya dengan Simon Konecki
Sebelum menggunakan sistem, penumpang harus mengirimkan foto mereka dan menautkannya ke transportasi dan kartu bank mereka melalui aplikasi Metro Moscow.
Untuk menggunakan metro, komuter yang terdaftar dengan face pay hanya perlu melihat ke kamera yang dipasang di pintu putar yang telah ditentukan.
Departemen transportasi kota juga menjelaskan bahwa data komuter akan dienkripsi dengan aman.
Namun, kelompok hak digital mengatakan sistem itu dapat merusak privasi dan hak asasi manusia.
Sementara, Roskomsvoboda, sebuah kelompok yang didedikasikan untuk melindungi hak digital dan kebebasan informasi telah memperingatkan bahwa face pay dapat digunakan untuk tujuan pengawasan.
Di sisi lain, Kantor Walikota Moskow mengumumkan akan meluncurkan sistem pengenalan wajah di metro untuk menemukan penjahat yang dicari pada tahun 2018, ketika Rusia menjadi tuan rumah di ajang sepakbola, Piala Dunia.