Dengan sebagian besar maskapai tidak lagi terbang ke Afghanistan, tiket untuk penerbangan ke ibukota Pakistan, Islamabad, telah terjual berkali-kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Kementerian transportasi Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa harga pada rute harus disesuaikan dengan kondisi tiket sebelum kemenangan Imarah Islam atau penerbangan akan dihentikan.
Mereka juga mendesak penumpang dan orang lain untuk melaporkan setiap pelanggaran.
Penerbangan antara Afghanistan dan Pakistan telah sangat dibatasi sejak bandara Kabul dibuka kembali bulan lalu, usai evakuasi lebih dari 100.000 orang Barat dan warga Afghanistan yang rentan.
Abdullah, seorang warga, mengatakan penerbangan PIA telah menjadi jendela kecil bagi warga Afghanistan yang mencoba meninggalkan negara itu.
Baca Juga: Kakek Suhud Dapat Banyak Donasi, Tetangga Justru Sebut Salah Sasaran: Makanya Dilihat Dulu
“Kami sangat membutuhkan penerbangan ini. Perbatasan ditutup, sekarang jika bandara ditutup, kita semua seperti di dalam sangkar,” tandasnya.
Sementara itu, PIA menyebut pihaknya telah mempertahankan penerbangan atas dasar kemanusiaan dan membayar sebagai premi asuransi, yang hanya dapat dimungkinkan jika 300 penumpang tersedia.
Menurut PIA, sejak pemerintahan baru Taliban dibentuk, stafnya di Kabul menghadapi perubahan menit terakhir dalam peraturan dan izin terbang serta perilaku intimidasi dari komandan Taliban.