Bunuh diri sendiri memiliki sejarah panjang di Jepang yang merupakan cara untuk menghindari rasa malu atau aib.
Jepang telah berupaya untuk menurunkan angka kasus bunuh diri selama 15 tahun sampai 40 persen.
Baca Juga: Soroti Raut Kakek Suhud saat Curhat tentang Baim Wong, Pakar Mikro Ekspresi: Sedih, Malu, dan Syok
Penurunan juga terjadi selama 10 tahun berturut-turut sampai tahun 2019.
Tingkat angka bunuh diri tersebut telah lama memuncaki negara-negara Kelompok Tujuh.
Di tengah pandemi Covid-19, kasus bunuh diri meningkat pada tahun 2020 setelah sebelumnya satu dekade menurun.
Kasus bunuh diri terhadap anak-anak juga dipengaruhi oleh tekanan emosional dan finansial akibat Covid-19.
Kasus bunuh diri tertinggi terjadi oleh kelompok wanita dibanding laki-laki.
Kementerian pendidikan mengatakan bahwa rekor tertinggi lebih dari 196.127 anak sekolah tidak masuk selama 30 hari atau lebih.