Polisi Tangkap 5 Pria yang Diduga Pelaku Pembunuhan Pemimpin Rohingya di Bangladesh

- 4 Oktober 2021, 14:25 WIB
Pemimpin Rohingya yang dibunuh - Polisi setempat telah menangkap 5 orang pria yang diduga pelaku pembunuhan pemimpin Rohingya, kemungkinan terkait dengan kelompok militan.
Pemimpin Rohingya yang dibunuh - Polisi setempat telah menangkap 5 orang pria yang diduga pelaku pembunuhan pemimpin Rohingya, kemungkinan terkait dengan kelompok militan. /Reuters/ Mohammad Ponir Hossain//

PR TASIKMALAYA – Lima pria Rohingya telah ditangkap atas dugaan pembunuhan pemimpin komunitas terkemuka di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh.

Menurut polisi setempat, mereka juga tengah menyelidiki apakah kelima pria Rohingya yang diduga melakukan pembunuhan itu berhubungan dengan kelompok militan.

Mohib Ullah, tokoh terkemuka untuk lebih dari 800.000 Rohingya yang melarikan diri dari militer Myanmar dalam eksodus massal, dibunuh oleh orang-orang bersenjata di salah satu kamp pengungsi di tenggara Bangladesh.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Artis yang Diberi Baju Gratis dari Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting: Ngapain Bayar?

Keluarganya menyalahkan militan dari Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), sebuah kelompok di balik beberapa serangan di Myanmar.

Para aktivis mengklaim militan itu marah dengan popularitas Mohib Ullah yang semakin meningkat di kamp-kamp.

"Kami telah menangkap lima orang atas pembunuhan Mohib Ullah," kata komandan unit polisi yang bertanggung jawab atas keamanan kamp, ​​Naimul Haque, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Fiersa Besari Sebut Episode Terakhir Drakor Squid Game Bertele-tele: Harusnya...

Dua dari lima pria itu ditahan selama tiga hari untuk diinterogasi, menurut pihak berwenang. Tiga lainnya belum muncul di pengadilan.

Seorang pria Rohingya berusia 28 tahun juga ditangkap atas pembunuhan pekan lalu.

Keenamnya sedang diselidiki terkait dengan ARSA, yang justru menyebut bahwa penjahat tak dikenal lah yang bertanggung jawab atas kematian Ullah.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gaun Pengantin yang Kamu Impikan akan Ungkap Gambaran Calon Suami Kelak

Seorang anggota kelompok hak asasi yang dipimpin Mohib Ullah menuduh bahwa salah satu dari mereka yang ditangkap, Mohammad Elia, adalah anggota ARSA dan telah mengancam pemimpin populer itu.

Anggota tersebut mengatakan setidaknya sepuluh pemimpin kelompok Mohib Ullah bersembunyi karena mereka takut akan lebih banyak serangan.

Meskipun pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di kamp-kamp, ​​keluarga Mohib Ullah mengatakan bahwa mereka bahkan takut melangkah keluar dari rumah.

Baca Juga: Camilla Dapat Warisan Gelar Bangsawan 'Baru' dari Ratu Elizabeth II, Apa?

"Kami tidak bisa keluar dari rumah. Mereka (ARSA) mengancam akan membunuh kami," kata adik Mohib Ullah, Habibullah.

"Kami menerima ancaman melalui pesan audio dalam beberapa hari terakhir. Saya sekarang dalam keadaan panik. Kami menerima ancaman pembunuhan karena mengatakan bahwa anggota ARSA membunuh saudara saya," ungkapnya.

Juru bicara polisi setempat, Rafiqul Islam, mengatakan mereka siap untuk memberikan keamanan kepada keluarga Ullah jika mengajukan banding.

Baca Juga: Disebut Sudah Menikahi Ayu Ting Ting Secara Siri, Ivan Gunawan: Kalau Iya Pasti Udah Hamil Duluan

Sedangkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet menyerukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan independen atas pembunuhan tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah