“Penurunan albedo sangat mengejutkan kami ketika kami menganalisis data tiga tahun terakhir setelah 17 tahun albedo hampir datar,” ucap Philip Goode dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Dailymail.com, 2 Oktober 2021.
Data ini mengacu pada cahaya bumi dari tahun 1998 hingga 2017 yang telah dikumpulkan oleh Big Bear Solar Observatory di California Selatan.
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Harimau, 2 Oktober 2021: Nikmati Waktu untuk Dirimu
Ketika data terbaru ditambahkan ke tahun-tahun sebelumnya, tren peredupan menjadi semakin jelas dalam penelitian.
Ada dua hal yang memengaruhi sinar matahari bersih untuk dapat mencapai bumi, yakni kecerahan matahari dan reflektifitas planet.
Perubahan yang terjadi pada albedo bumi ini menurut peneliti tidak berkorelasi dengan perubahan periodik kecerahan matahari.
Baca Juga: Pihak Lesti Kejora dan Rizky Billar Yakin Laporan Eks Politisi PAN Bakal Ditolak, Begini Alasannya
Sehingga perubahan reflektifitas bumi disebabkan oleh sesuatu yang ada di Bumi.
Saat mencari perubahan nyata dalam pengamatan lain yang dapat mengakibatkan perubahan albedo ini, tim beralih ke satelit NASA.
Menurut hasil penelitian, saat ini bumi memantulkan cahaya sekitar setengah watt lebih sedikit per meter persegi daripada 20 tahun yang lalu.