Korea Utara Tolak Seruan Korea Selatan untuk Lakukan Perdamaian, Kim Yo Jong: Kondisinya Tidak Tepat

- 24 September 2021, 20:37 WIB
Ilustrasi Bendera Korea Utara dan Korea Selatan - Kim Yo Jong dari pihak Korea Utara menolak seruan dari negara tetangga, Korea Selatan untuk mengakhiri perang antara keduanya.
Ilustrasi Bendera Korea Utara dan Korea Selatan - Kim Yo Jong dari pihak Korea Utara menolak seruan dari negara tetangga, Korea Selatan untuk mengakhiri perang antara keduanya. /Pixabay/www_slon_pics / 90 images

PR TASIKMALAYA - Korea Selatan memohon Korea Utara untuk mengakhiri perang yang terjadi antara keduanya.

Namun, Korea Utara menyebut bahwa perdamaian antara negaranya dengan Korea Selatan ini masih terlalu dini.

Namun Korea Utara membuka kesempatan untuk lakukan perdamaian jika Korea Selatan membatalkan standar ganda dan kebijakan permusuhannya.

Baca Juga: Blak-blakan Ungkap Gaji Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Kecil, Kaesang: Saya Kasihan

Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat senior Korea Utara dalam komentar yang diterbitkan oleh media pemerintah, Jumat 24 September 2021.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyerukan untuk mengakhiri perang secara resmi dengan Korea Selatan.

Hal itu diserukannya dalam pidato di Majelis Umum PBB di New York pada Selasa, 21 September 2021.

Baca Juga: Tes Kepribadian: IQ Kamu Sejauh Mana? Kerjakan Tes Berikut dan Ketahui Hasilnya

Pejabat senior Korea Utara Kim Yo Jong yang merupakan saudari Kim Jong Un memberikan komentar atas hal ini. 

"Seruan Moon Jae In menarik tetapi kondisinya tidak tepat karena standar ganda, prasangka, dan permusuhan Korea Selatan yang gigih," ungkap Kim Yo Jong, dikutip dari Reuters. 

Dalam situasi ini, tidak Kim Yo Jong mengatakan mengakhiri perang tersebut tidak masuk akal.

Baca Juga: Langgar Pesan Ibunda hingga Akhirnya Hamil, Lesti Kejora Ngaku Kecolongan: Udah Terlanjur

Ia mengatakan Korea Selatan harus mengubah sikapnya.

Serta mendorong kondisi untuk diskusi yang berarti tentang cara-cara untuk mengakhiri konflik dan meningkatkan hubungan.

"Apa yang perlu dihilangkan adalah sikap kesepakatan ganda, prasangka tidak logis, kebiasaan buruk dan sikap bermusuhan yang membenarkan tindakan mereka sendiri sambil menyalahkan pelaksanaan hak membela diri kita yang adil," kata Kim Yo Jong.

Baca Juga: Langgar Pesan Ibunda hingga Akhirnya Hamil, Lesti Kejora Ngaku Kecolongan: Udah Terlanjur

Jika prasyarat seperti itu terpenuhi, Kim Yo Jong sebut kemungkinan mengakhiri perang bisa saja terjadi.

Korea Utara selama beberapa dekade telah berusaha untuk mengakhiri perang.

Namun Amerika Serikat enggan untuk setuju kecuali jika Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah