PR TASIKMALAYA – Tiongkok pada Kamis, 23 September 2021 waktu setempat menegaskan bahwa mereka menentang Taiwan bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik utama.
Tentangan terhadap masuknya Taiwan itu diungkapkan hanya beberapa hari setelah Tiongkok mengatakan ingin menjadi anggota dari perjanjian yang sama.
Taiwan sendiri telah melobi selama bertahun-tahun untuk bergabung dengan perjanjian itu dan mengumumkan bahwa pihaknya telah secara resmi melamar.
Baca Juga: Tes Psikologi: Burung atau Singa? Hewan yang Pertama Kali Dilhat Ungkap Tipe Kepribadian Seseorang
Ditandatangani oleh 11 negara Asia-Pasifik pada tahun 2018, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) adalah pakta perdagangan bebas terbesar di kawasan ini.
Perjanjian tersebut menyumbang sekitar 13,5 persen dari ekonomi global.
"Taiwan tidak bisa ditinggalkan di dunia dan harus berintegrasi ke dalam ekonomi regional," kata juru bicara kabinet Lo Ping-cheng, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Jual Mantra Cinta, Penyihir Abad ke-21 asal Singapura ini Raup Keuntungan Rp735 Juta Sebulan!
Tetapi Tiongkok mengklaim Taiwan, sebuah pulau yang demokratis dan berpemerintahan sendiri, sebagai wilayahnya sehingga menegaskan Taipei tidak boleh diizinkan untuk bergabung.