Kejadian pemukulan menyebabkan pesan teror kepada pers independen, yang sebagian besar didanai oleh donor Barat yang telah berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir.
“Lima rekan kami ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam ini dua rekan kami dipukuli dan disiksa secara brutal,” ungkap Zaki Daryabi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada 10 September 2021.
Dirinya mengatakan wartawan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan disarankan untuk istirahat selama dua minggu oleh dokter.
Sejak 15 Agustus 2021, Taliban telah menguasai Kota Kabul dan sekarang memerintah Afghanistan lagi setelah pemberontakan selama 20 tahun.
Taliban telah memberontak dan melawan pasukan asing di Afghanistan dan berjanji untuk mengizinkan media beroperasi dan menghormati hak asasi manusia.
Baca Juga: Susul Kim Min Seok, Song Jae Rim Akan Ikut Bintangi Drama Baru 'Bloody Romance'!
Tapi insiden pelecehan sejak Taliban berkuasa telah menimbulkan keraguan di antara beberapa warga Afghanistan.
Terakhir kali Taliban memerintah negara itu tahun 1996-2001 tidak ada media independen serta Internet masih dalam masa pertumbuhan.
Beberapa wartawan telah mengeluh tentang penyerangan sejak Taliban kembali berkuasa.