PR TASIKMALAYA – Kelompok Taliban berhasil mengambil alih pemerintahan Afghanistan di bawah Presiden Ashraf Ghani, hal itu pun mendapat reaksi dari Rusia.
Ashraf Ghani sendiri melarikan diri ke luar negeri, dan negara kawasan di sekitar Afghanistan di Asia Tengah turut bereaksi atas kejadian tersebut.
Salah satunya, reaksi dari negara adidaya di dunia, Rusia.
Baca Juga: Unggah Potret Kebersamaannya dengan Ayu Ting Ting, Umi Kalsum: Doa Ibu Ayah Selalu Buat Kamu
Menurut Donald N. Jensen, Direktur Institut Perdamaian Amerika Serikat (United States Institute of Peace), reaksi Rusia atas Taliban yang mengambil alih kekuasaan eksekutif di Afghanistan adalah suatu kejutan.
Hal itu juga menandakan bahwa saingan utama Rusia dalam perebutan hegemoni politik di dunia, Amerika Serikat (AS) telah gagal di Afghanistan.
Senator Rusia Aleksey Pushkov menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan balasan untuk AS untuk perihal ‘balas dendam sejarah’ atas ‘modernitas dan globalisme’.
Baca Juga: Tak Hanya Rizky Billar, 3 Artis Berikut Beri Mas Kawin Mewah Bahkan Ada yang Rp40 Miliar
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman United State Institute of Peace pada Jumat, 20 Agustus 2021 pengamat politik internasional menilai kegagalan AS di Afghanistan sama dengan yang pernah terjadi dengan Uni Soviet di dekade akhir 1980-an.