Varian Lambda telah menyebar hampir 80 persen menginfeksi di wilayah Peru dan sebabkan kasus Covid-19 di negara itu naik.
Baca Juga: Yatim di Umur 16 Tahun, Raffi Ahmad Ungkap Penyebab Wafatnya sang Ayah Ternyata…
Ahli Mikrobiologi Molekuler Universitas Cayetano Heredia, Lima, Dr Pablo Tsukuyama mengatakan jika indikasi varian Lambda lebih menular.
Ia menambahkan, pengambilan sampel pada Maret 2020 terindikasi 50 persen tingkat penularan, sementara di Peru sampel sebesar 80 persen.
Kenaikan sebesar 50 persen merupakan sebuah indikator awal tentang varian yang lebih menular.
WHO pun akhirnya mendefinisikan varian Lambda memiliki karakteristik perubahan genetik seperti penularan, penyakit yang ditimbulkan, dan tentang kekebalan.
Tsukuyama mengatakan tahap awal penelitian mencoba memastikan bagaimana mutasi berdampak pada penularan.
Selain itu, bagaimana mengetahui kemampuan varian Lambda kebal terhadap vaksin, dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.***