Menurut laporan grup aktivis anti junta militer yang bernama Assistance Association for Political Prisoners, saat ini sudah ada ratusan dokter Myanmar yang ditangkap.
Tuduhan penangkapannya adalah karena dianggap telah menyebarkan informasi palsu dan 73 di antaranya sudah dipenjarakan.
Konsekuensi dari tindakan membabi buta militer Myanmar ini menyebabkan rumah sakit dan klinik kesehatan kekurangan dokter.
Kasus Covid-19 di Myanmar pun makin tidak terkendali dan junta militer makin tidak dipercayai oleh masyarakat.
Akan tetapi junta militer Myanmar lagi-lagi membantah tuduhan yang menyebutkan pihak mereka sengaja menangkap sejumlah dokter yang ikut aksi protes.
Melainkan sejumlah dokter itu ditangkap lantaran merawat pasien Covid-19 secara diam-diam untuk kemudian menetapkan biaya perawatan super mahal hingga akhirnya kematian para pasien pun tidak bisa dihindari.***